Kabar Baik! Produksi Gas Lapangan Merakes Melonjak hingga 790 MMSCFD

24 Februari 2023 17:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran gas Pertamina. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran gas Pertamina. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengungkapkan proyek gas Lapangan Merakes di wilayah kerja East Sepinggan, Kalimantan Timur, mengalami kenaikan produksi hingga melampaui target awal.
ADVERTISEMENT
Arifin menuturkan, awalnya lapangan gas yang dikelola oleh Eni East Sepinggan ini memproduksi gas hanya sebesar 99 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Namun ternyata, produksi bisa naik sekitar 700 MMSCFD.
Capaian ini pun melampaui target SKK Migas bahwa Lapangan Merakes bisa memproduksi gas sebesar 368 MMSCFD. Proyek yang direncanakan bisa beroperasi di kuartal III 2020 ini baru bisa melaksanakan produksi pertama pada April 2021.
"Kabar bagus, ENI Merakes produksinya kan kemarin 99 MMSCFD, naik menjadi 790 MMSCFD, naik beberapa kali lipat," ungkap Arifin kepada awak media di kantor Kementerian ESDM, Jumat (24/2).
Dengan lonjakan produksi tersebut, Arifin menjelaskan Lapangan Merakes bisa menjadi tumpuan bagi produksi gas alam cair (liquified natural gas/LNG) di Kilang LNG Bontang yang terus mengalami penurunan produksi.
ADVERTISEMENT
"Nanti LNG yang di Bontang bisa hidup lagi," pungkasnya.
Menteri ESDM Arifin Tasrif resmi luncurkan perdagangan karbon subsektor pembangkit listrik, Rabu (22/2/2023). Foto: Kementerian ESDM
Berdasarkan catatan kumparan, proyek Lapangan Merakes yang dikelola Eni East Sepinggan ini memiliki nilai investasi sebesar USD 1,3 miliar atau setara Rp 18,5 triliun (kurs dolar Rp 14.258).
Lapangan Merakes ini disiapkan untuk menunjang produksi FPU Jangkrik. Ini dilakukan lewat skema pemakaian fasilitas bersama antara Eni Muara Bakau untuk FPU Jangkrik, dengan Pertamina Hulu Mahakam dan PT Badak melalui penggunaan pipa dan fasilitas existing.
Nantinya, pengembangan proyek dengan nilai investasi Rp 18,5 triliun ini bakal dirancang menggunakan total kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai 31,72 persen. Sehingga bisa secara langsung mendongkrak perekonomian nasional.
Selain itu, proyek ini diperkirakan akan menghasilkan pendapatan pemerintah sebesar USD 1,6 miliar atau kurang lebih sebesar Rp 22,8 triliun. Proyek ini juga dinilai akan membantu pemenuhan pasokan gas pipa di Kalimantan Timur serta kebutuhan LNG baik domestik maupun ekspor.
ADVERTISEMENT