Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Kadin: 48,6 Persen UMKM Di Indonesia Terpaksa Tutup Usaha karena Pandemi COVID-1
28 Juli 2020 18:40 WIB
ADVERTISEMENT
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM ) kini harus bersusah payah bertahan dari dampak pandemi COVID-19. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin ) Rosan Roeslani mengonfirmasi dari 60 juta UMKM yang ada di Indonesia, sekitar 50 persennya atau setara 30 juta UMKM harus tutup sementara akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Berdasarkan survei Asian Development Bank (ADB) yang diluncurkan bulan Juli ini, hampir 50 persen atau tepatnya 48,6 persen dari total UMKM melakukan penutupan usaha dengan seketika saat pandemi ini,” ungkap Rosan dalam Webinar Mid-Year Economic Outlook 2020, Selasa (28/7).
Sedangkan sebanyak 30,5 persen UMKM lainnya tercatat mengalami gangguan permintaan domestik. Lalu 19,8 persen UMKM juga mengalami gangguan produksi atau rantai pasokan, dan 14,1 persen sisanya mengalami pembatalan kontrak.
“Saya hanya ingin menegaskan bahwa tekanan pada UMKM ini sangat-sangat besar,” ujarnya.
Kondisi tersebut menurut Rosan juga berbanding lurus dengan jumlah UMKM yang telah mengajukan keringanan cicilan kredit ke perbankan. Rosan mengatakan berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total pinjaman yang diberikan perbankan kepada sektor UMKM tercatat sebesar Rp 1.100 triliun.
ADVERTISEMENT
Dari total tersebut, sebanyak 12,65 juta debitur UMKM telah mengajukan restrukturisasi dengan nilai outstanding mencapai Rp 555 triliun. Artinya data ini selaras dengan survei ADB bahwa sebanyak 50 persen UMKM sudah terdampak krisis pandemi.
Kemudian dari jumlah permohonan tersebut, baru sekitar 5,29 juta debitur yang memperoleh relaksasi dengan nilai outstanding mencapai sebesar Rp 317,29 triliun.
“Indikasinya adalah data dari OJK, (kredit senilai) Rp 555 triliun sudah minta di restrukturisasi. Artinya 50 persen UMKM memang sudah terdampak,” tutupnya.