KAI Akan Tawarkan Gerbong Bekas ke Kamboja hingga Afrika

18 November 2019 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers KAI Terkait Persiapan Natal dan Tahun Baru 2019/2020 di Kantor Pusat, Jakarta, Senin (18/11). Foto:  Abdul Latif/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers KAI Terkait Persiapan Natal dan Tahun Baru 2019/2020 di Kantor Pusat, Jakarta, Senin (18/11). Foto: Abdul Latif/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) akan menawarkan gerbong kereta bekas yang sudah tua untuk diekspor. Sebagai gantinya, KAI akan membeli gerbong baru untuk menggantikan gerbong tua yang berusia di atas 30 tahun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, negara yang saat ini sedang dijajaki adalah Kamboja dan beberapa negara di Afrika.
"Oh (iya) Sedang dijajaki karena kita memang ada 3 yang bekerja itu INKA, KAI sama Asia itu. Kalau enggak salah di Afrika, WIKA (Wijaya Karya). Kalau 3 ini Adi Karya," katanya kepada kumparan saat ditemui di Kantor Pusat KAI, Jakarta Pusat, Senin (18/11).
Edi menyatakan, nantinya gerbong-gerbong bekas yang sudah tua tersebut akan direnovasi sedemikian rupa supaya layak untuk ditawarkan. Saat ini, ada 672 gerbong kereta yang usianya di atas 30 tahun.
Rinciannya, ada gerbong kereta penumpang, kereta makan, kereta bagasi dan kereta pembangkit. Pergantian gerbong tentu saja untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang.
ADVERTISEMENT
"Iya tapi ya diperbaiki dulu," katanya.
Gerbong kereta produksi INKA yang diekspor ke Bangladesh. Foto: Dok. Kementerian BUMN
Sebelumnya, untuk titik utama pembaruan sarana adalah melakukan repowering atau peningkatan daya sarana kereta api.
Repowering ini meliputi pekerjaan penggantian mesin kereta penumpang, gerbong barang, pembaruan lokomotif, kereta rel diesel, rangkaian kereta dan lainnya.
“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi serta peningkatan layanan baik untuk angkutan penumpang maupun barang,” ungkap Edi.