KAI Angkut Barang Ritel 118.077 Ton dalam 6 Bulan, Naik 16 Persen

5 Juli 2025 19:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
KAI Angkut Barang Ritel 118.077 Ton dalam 6 Bulan, Naik 16 Persen
Banyaknya angkutan barang KAI karena UMKM hingga individu banyak yang pilih kirim pakai kereta.
kumparanBISNIS
Pekerja menata boks berisi kiriman barang ke dalam gerbong kereta api di Stasiun Jakarta Gudang, Jakarta Utara, Sabtu (15/1).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menata boks berisi kiriman barang ke dalam gerbong kereta api di Stasiun Jakarta Gudang, Jakarta Utara, Sabtu (15/1). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat kinerja pada sektor angkutan barang ritel selama semester I 2025. Hingga 30 Juni 2025, volume angkutan retail yang terdiri dari Barang Hantaran Paket (BHP) dan Parcel mencapai 118.077 ton, meningkat sebesar 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 101.617 ton.
ADVERTISEMENT
Vice President Public Relations KAI Anne Purba, mengatakan pada bulan Juni 2025, KAI melayani 19.714 ton angkutan retail, naik sekitar 14 persen dibandingkan dengan Juni 2024 yang sebesar 17.226 ton. Menurutnya, tren ini mencerminkan pertumbuhan kebutuhan masyarakat terhadap layanan pengiriman barang antarwilayah yang cepat, andal, dan efisien.
“Peningkatan signifikan ini menunjukkan kepercayaan pelanggan terhadap layanan logistik berbasis kereta api yang terus tumbuh, baik dari kalangan pelaku usaha maupun masyarakat umum,” ujar Anne dalam keterangan resmi, Sabtu (5/7).
Katanya, model bisnis angkutan retail KAI pada dasarnya bersifat business to business (B2B) dengan mitra logistik yang telah menjalin kerja sama resmi. Namun, layanan ini juga terbuka untuk masyarakat umum melalui skema business to customer (B2C) dengan memanfaatkan mitra KAI seperti penyedia jasa ekspedisi, e-commerce fulfillment, hingga pengiriman antarkota.
ADVERTISEMENT
KAI melihat pertumbuhan sektor ini sebagai sinyal positif atas semakin luasnya penetrasi moda kereta api dalam mendukung aktivitas ekonomi harian. Pelaku UMKM, toko daring (online), hingga individu yang membutuhkan distribusi barang secara cepat dan aman kini memiliki alternatif transportasi logistik yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Selain mendorong pemerataan ekonomi, Anne menjelaskan, angkutan retail berbasis kereta api juga memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon. Moda rel dikenal lebih hemat energi dan ramah lingkungan dibandingkan angkutan berbasis jalan raya, mendukung target Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan pemerintah.
Alat berat menata peti kemas ke atas gerbong kereta api di Stasiun Jakarta Gudang, Jakarta Utara, Sabtu (15/1). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dalam rangka memperluas jangkauan layanan, KAI juga terus mengembangkan integrasi logistik multimoda melalui kolaborasi dengan mitra strategis di sektor first mile dan last mile. Upaya ini diharapkan memperkuat ekosistem logistik nasional yang andal, cepat, dan adaptif terhadap kebutuhan digitalisasi serta pertumbuhan belanja daring.
ADVERTISEMENT
Ke depan, Anne menyebut, KAI akan terus meningkatkan kualitas layanan logistik retail, baik dari sisi ketepatan waktu, transparansi pelacakan, maupun keamanan pengiriman.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan layanan logistik yang tidak hanya efisien, tetapi juga berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan,” terang dia.

Imbau Masyarakat saat Melintas di Perlintasan Sebidang

Dilanjut Anne, KAI mengajak seluruh pengguna jalan untuk bersama-sama menjaga keselamatan saat melintas di perlintasan sebidang.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Dengan disiplin saat melintasi di perlintasan sebidang kereta api, kita turut menjaga nyawa dan kelancaran perjalanan banyak orang,” ujar Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Ia mengimbau agar masyarakat selalu tengok kanan-kiri sebelum melintas dan menghormati rambu serta palang pintu yang ada.
Anne memaparkan, dari bulan Januari hingga akhir Juni 2025, sebanyak 187 perlintasan telah berhasil ditutup. Jumlah ini merupakan bagian dari target 292 penutupan perlintasan pada tahun ini, melanjutkan progres signifikan dari tahun-tahun sebelumnya (123 titik pada 2023 dan 309 titik pada 2024).
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Kereta KAI. Foto: KAI
Penutupan ini dilakukan sesuai amanat Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 Tahun 2018 yang mengatur penutupan perlintasan tanpa penjagaan, tanpa palang, atau dengan lebar kurang dari dua meter.
“Langkah ini kami ambil demi menciptakan perjalanan kerta api yang lebih aman, selamat dan teratur bagi semua. KAI juga terus mendorong agar perlintasan sebidang diubah menjadi tidak sebidang melalui pembangunan flyover atau underpass demi meningkatkan keselamatan bersama,” imbuhnya.
Upaya preventif lainnya dilakukan melalui edukasi berkelanjutan kepada masyarakat. Spanduk keselamatan, kampanye bersama komunitas pecinta kereta api, hingga pendekatan ke masyarakat sekitar jalur rel terus digalakkan.
Sinergi juga terus dibangun dengan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelanggaran di perlintasan yang berpotensi membahayakan. Hal ini menjadi bagian dari transformasi KAI menuju layanan transportasi publik yang makin andal dan berdaya saing.
ADVERTISEMENT