KAI Usul Tarif Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 300 Ribu: Belum Termasuk Feeder

19 September 2023 20:13
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) saat menunggu keberangkatan di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengusulkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipatok senilai Rp 300 ribu per orang. Sementara untuk harga bundling dengan LRT dan feeder senilai Rp 350 ribu per orang.
ADVERTISEMENT
"Tarif sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu. Itu kelas ekonomi. Kalo mau bundling jadi Rp350 ribu," kata Pejabat yang melaksanakan tugas (PYMT) Direktur Utama KAI John Roberto di Kompleks Parlemen, Selasa (19/9).
John melanjutkan, masa uji coba gratis KCJB berakhir pada September. Artinya, tarif normal akan berlaku pada awal Oktober atau setelah proses peresmian (Commercial Operation Date/COD).
"(Uji coba gratis) sampai akhir September. (Tarif normal berlaku) nanti setelah COD di Oktober," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak akan mendapatkan Public Service Obligation (PSO). Adanya subsidi tersebut sebenarnya bisa membuat tarif kereta cepat bisa lebih murah.
Menhub Budi Karya didampingi Dirut PT KAI Didik Hartyanto, Dirut KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dan Dirjen Perkeretapian Kemhub Risal Wasal memantau stasiun Tegalluar, Bandung, Sabtu (28/1). Foto: Arifin Asydhad/kumparan
"Tidak ada subsidi," kata Jokowi usai menjajal KCJB, Rabu (13/9).
ADVERTISEMENT
Jokowi tidak menampik harga tiket kereta cepat tersebut bisa lebih mahal karena tak ada PSO. Namun, ia memastikan kebijakan itu sudah dipertimbangkan dengan baik.
"Ya semua kan ada kalkulasinya, ada hitungannya . Tapi apa pun yang penting kita ingin mendorong agar masyarakat berpindah dari mobil ke transportasi massal baik kereta api cepat, MRT, LRT, bus," katanya.
Jokowi mengungkapkan proyek kereta cepat yang saat ini sudah mencapai 92 persen. Meski begitu, ia menegaskan kereta cepat sudah siap dioperasikan. Rencananya, Jokowi akan meresmikan moda transportasi tersebut pada awal Oktober 2023.