Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kalbe Farma Siapkan Rp 1 Triliun untuk Buyback Saham, Cek Jadwalnya
9 Februari 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Industri farmasi terkemuka nasional, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), menyiapkan dana hingga Rp 1 triliun untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham . Hal itu diungkapkan Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
ADVERTISEMENT
"Rencana Perseroan untuk melaksanakan pembelian kembali saham dengan merujuk pada Surat Edaran No. 3/SEOJK.04/2020 tanggal 09 Maret 2020 tentang Kondisi Lain Sebagai Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik," tulis Vidjongtius, Rabu (9/2).
Selain itu, rencana buyback saham tersebut juga mengacu pada Peraturan OJK No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.
Dia menjelaskan pembelian kembali saham Perseroan akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan. Yakni terhitung sejak 9 Februari 2022 hingga 8 Mei 2022.
"Perkiraan nilai nominal saham yang akan dibeli kembali adalah maksimum Rp 1 triliun dengan jumlah saham maksimum 588 juta saham," ujar Presiden Direktur Kalbe Farma itu.
ADVERTISEMENT
Perseroan, ujarnya, juga membatasi harga pembelian saham sebesar maksimum Rp 1.700 per saham
Menurut Vidjongtius, pendanaan untuk buyback saham ini menggunakan dana internal Perseroan dan sebagiannya juga dari pinjaman. "Akibat adanya biaya bunga dari pinjaman tersebut, Perseroan akan menanggung biaya bunga pinjaman sebesar Rp 29 miliar per tahun," paparnya.
Dengan mempertimbangkan penurunan pendapatan tersebut secara pro rata, Kalbe Farma memperkirakan performa laba per saham periode 9 bulan 2021 sebesar Rp 48,3, dibandingkan laba per saham yang dibukukan sebesar Rp 48,8