Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kaleidoskop 2021: Pasar Tanah Abang yang Melegenda dan Kisah Haji Lulung
31 Desember 2021 11:21 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tak berlebihan menyebut Pasar Tanah Abang sebagai legenda, karena pasar itu diketahui telah berdiri sejak abad 18 atau sekitar tahun 1740-an. Pasar yang didirikan Yustinus Vinck itu, semula dikenal sebagai Pasar Sabtu karena hanya buka di hari Sabtu.
Perjalanan panjang pasar itu hingga era modern terkini, mencuatkan nama tokoh Lulung Ahmad Lunggana atau Haji Lulung yang juga merupakan pengusaha di Tanah Abang.
Kenangan akan Pasar Tanah Abang muncul seiring dengan meninggalnya Haji Lulung pada Senin (14/12). Lulung sempat dirawat di RS karena sakit. "Iya betul. Meninggal di RS Harapan Kita," ucap Sekwil PPP DKI Jakarta, Najmi Mumtaza Rabbany.
Sejarah Pasar Tanah Abang
Terjadi banyak peristiwa di tengahnya, hingga pada 1899 Pasar Tanah Abang mulai berkembang dengan hadirnya Stasiun Tanah Abang . Juga mulai dibangun tempat seperti Masjid Al-Makmur dan Klenteng Hok Tek Tjen Sien.
ADVERTISEMENT
Pada 1973, Pasar Tanah Abang diremajakan dan dibangun 4 bangunan berlantai empat.
Kelompok yang Berkuasa di Tanah Abang
Pasar Tanah Abang sempat memiliki beberapa kelompok penguasa. Waktu itu ada kelompok Timor yang dipimpin Hercules Rozario Marshal dan kelompok Betawi yang dipimpin Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu. Keduanya menguasai Tanah Abang.
Haji Lulung masuk ke kubu Hercules waktu itu. Namun setelah kekuasaan Hercules jatuh, Bung Ucu sempat memburu Haji Lulung, tapi akhirnya malah dilindungi karena dinilai memiliki potensi.
Kisah Haji Lulung
Pada tahun 2000, Haji Lulung akhirnya mengambil alih kekuasaan Bang Ucu dan menguasai usaha perparkiran dan pengamanan di Tanah Abang. Lulung menempuh jalur resmi dengan mendirikan PT Putrajaya Perkasa, kemudian berkembang berturut-turut mendirikan PT Tujuh Fajar Gemilang dan PT Satu Komando Nusantara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Lulung juga mendirikan kantor pengacara yang bernama Haji Lulung & Associates. Bisnisnya kian besar dan berhasil mempekerjakan ribuan orang. Sebagai balas jasa, Lulung rutin mengirim setoran kepada Bang Ucu setiap bulan.
"Saya besar di Tanah Abang sejak menjadi tukang sampah, tukang loak, hingga punya bisnis properti, toko, operator parkir, dan jasa keamanan," tutur Lulung dalam sebuah wawancara pada 2015.
Dengan posisinya ini, Haji Lulung sering disebut sebagai preman Tanah Abang. Namun dalam sebuah kesempatan, Lulung mengaku enggan disebut sebagai preman Tanah Abang. Menurutnya dia berbisnis secara legal.
Sementara kiprahnya di dunia politik dimulai dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kemudian dia sempat pindah ke Partai Bintang Reformasi (PBR), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Namun akhirnya kembali ke partai pertamanya yakni PPP hingga Haji Lulung meninggal dunia pada 14 Desember 2021 di usia 62 tahun.
ADVERTISEMENT