Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Perayaan pelepasan Kapal FSRU Jawa Satu ini dilaksanakan di galangan kapal Samsung Heavy Industries (SHI) di Geoje-si, dekat Busan, Korea Selatan, Sabtu (11/1).
Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengatakan, Pertamina menyambut positif pencapaian konstruksi proyek dan mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi pada proses pembangunan proyek Jawa Satu.
Dicapainya tahapan yang sesuai dengan yang ditargetkan dalam jadwal proyek pembangunan Kapal FSRU ini, menunjukkan kerja sama yang baik antara sponsor proyek Jawa Satu dan juga dengan pihak kontraktor pembangunan kapal, yakni Samsung Heavy Industries (SHI). Diharapkan pada November 2020 dapat dilakukan penamaan pada Kapal FSRU Jawa Satu ini.
“Pelepasan ini merupakan tahapan penting bagi penyelesaian keseluruhan scope proyek Jawa Satu. Kami berharap kesuksesan capaian dapat berkelanjutan agar keseluruhan proyek selesai sesuai target," katanya pada acara pelepasan di lokasi galangan SHI, Korea Selatan.
Dengan capaian ini, Pertamina berharap SHI dapat menyelesaikan pembangunan Kapal FSRU Jawa Satu dengan tepat waktu, tepat kualitas, tepat anggaran dan sesuai persyaratan.
ADVERTISEMENT
Menurut Dharmawan, Kapal FSRU ini akan menjadi fasilitas pendukung utama PLTGU Jawa Satu. Pembangunan kapal FSRU direncanakan selesai pada November 2020 dan akan memasuki perairan Indonesia pada pertengahan Januari 2021.
Selanjutnya, komisioning regasifikasi kapal FSRU ditargetkan pada Maret 2021. FSRU akan meregasifikasi LNG yang berasal dari BP Tangguh, Papua, untuk kemudian gas yang dihasilkan dipasok ke pembangkit PLTGU Jawa Satu.
Sementara, target operasi komersial Commercial Operation Date (COD) PLTGU adalah pada Desember 2021 sesuai kontrak Power Purchase Agreement (PPA) dengan PT PLN (Persero).
FSRU Jawa Satu akan ditambatkan di lepas pantai Cilamaya, Provinsi Jawa Barat, sekitar 21 km dari lokasi PLTGU atau 14 km dari tepi pantai.
ADVERTISEMENT
"Kapal akan berada di lepas pantai Cilamaya selama 20 tahun, operasi secara terus menerus," ujar Dharmawan.
Kapal FSRU ini memiliki kapasitas kargo penyimpanan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) sebesar 170.150 m3 dengan kapasitas unit regasifikasi 300 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD). Kapal FSRU ini nantinya akan terintegrasi dengan pembangkit listrik bertenaga gas dengan turbin ganda (CCGT, Combined Cycle Gas Turbin) berkapasitas 1.760 MW.
FSRU akan memiliki 4 train unit vaporizer regasifikasi masing-masing berkapasitas 100 MMSCFD yang dapat meregasifikasi LNG secara terus menerus untuk pasokan PLTGU Jawa Satu.
PLTGU Jawa-1 berkapasitas 1.760 MW termasuk proyek strategis nasional yang akan berkontribusi besar pada pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"PLTGU yang merupakan bagian program pemerintah dalam pembangunan pembangkit listrik berdaya 35.000 MW ini akan memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat seiring pertumbuhan kebutuhan masyarakat dan industri di tanah air," ujar Dharmawan.
Selain FSRU dan PLTGU, proyek Pertamina ini juga mencakup pembangunan 118 menara transmisi listrik berkapasitas 500 kV sepanjang 52 km dan fasilitas di laut dan jaringan pipa untuk bongkar dan muat LNG dari FSRU ke pembangkit. Dalam pelepasan ini, hadir pula Direktur Utama Pertamina Power Indonesia, Indra Trigha.
Live Update