Kasir Minimarket Tak Beri Kembalian, Konsumen: Memang Bisa Bayar Pakai Permen?

10 Juli 2023 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembeli melakukan pembayaran dari balik plastik pembatas di salah satu minimarket daerah Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/4). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
zoom-in-whitePerbesar
Pembeli melakukan pembayaran dari balik plastik pembatas di salah satu minimarket daerah Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/4). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
ADVERTISEMENT
Uang kembalian kala belanja di minimarket kerap tak balik lagi ke kantong konsumen. Perkara kasir minimarket tak memberikan uang kembalian seratus dua ratus perak ini kembali jadi perbincangan di media sosial.
ADVERTISEMENT
Kembalian tersebut kerap diubah ke berbagai belanja lain seperti permen, hingga dimintakan buat donasi.
Seorang pelanggan Indomaret bernama Leno, mengaku praktik ini sudah jarang ia temui. Terlebih sejak ia sudah menggunakan pembayaran non-tunai seperti debit.
Namun, pada masa sebelum pembayaran non-tunai belum semarak sekarang, ia mengaku sering mendapati kembaliannya digantikan barang lain.
“Satu masa pernah beli barang Rp 19.500 dengan duit Rp 50.000, kembalinya cuma Rp 30.000 karena Mas kasirnya nggak ada kembalian. Protes lah, kan Rp 500 itu lumayan,” kata Leno kepada kumparan, Senin (10/7).
Leo merasa letak permasalahannya bukan terletak di kembalian yang nominalnya kecil, tapi karena ia merasa kembalian merupakan haknya. Ia juga mempertanyakan manajemen minimarket yang tidak menyediakan uang pecahan kecil yang banyak, padahal mereka yang memasang harga tersebut.
ADVERTISEMENT
“Iya kembalian tidak seberapa, cuma dibalik deh, mau nggak dibayar pakai permen. Gitu aja sih, lagipula yang pasang harga kan Indomaret-nya kok jadi kita yang keteteran,” keluhnya.
Pelanggan Indomaret lainnya bernama Rania, mengaku sering kali mendapati dirinya tidak menerima kembalian dalam jumlah kecil. Terutama untuk kembalian dengan nominal di bawah Rp 500.
“Ini sering terjadi dulu, kalau di Indomaret. Waktu itu beli air mineral harganya Rp 1.800 kalau tidak salah, bayar dengan Rp 2.000. Kembalian tidak ada,” sebutnya kepada kumparan.
Rania sendiri tidak masalah tidak menerima kembalian receh tersebut, namun ia enggan jika dipaksa harus membeli barang. Oleh karenanya, ia selalu memilih untuk menyumbangkan kembaliannya.
“Iya cuma Rp 200, tapi kalau Rp 200 kali 100 pelanggan yang ke minimarket kan lumayan buat mereka, takutnya jadi kebiasaan dan kita jadi permisif. Kalau aku pilih sumbangin aja,” ujarnya.
ADVERTISEMENT