Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Kata Airlangga IHSG Stabil, Ternyata Bursa Saham Sudah 7 Kali Kena Trading Halt
10 September 2020 13:42 WIB

ADVERTISEMENT
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, selama ini IHSG bergerak cukup stabil. Tapi kembali anjlok pagi ini lantaran pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melakukan PSBB ketat.
ADVERTISEMENT
"Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif berdasarkan indeks sampai dengan kemarin, karena hari ini indeks masih ada ketidakpastian karena announcement Gubernur DKI tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," ujar Airlangga Hartarto dalam Rakornas Kadin, Kamis (10/9).
"Perdagangan akan dilanjutkan pukul 11:06:18 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," tulis Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono dikutip kumparan, Kamis (10/9).
Trading Halt Sejak 11 Maret 2020
Trading halt adalah penghentian perdagangan sementara, mengacu pada Surat Keputusan Direksi BEI Nomor. Kep-00024/BEI/03-2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di BEI dalam Kondisi Darurat. Aturan yang berlaku mulai 11 Maret 2020 itu sesuai dengan Surat Perintah OJK Nomor: S-274/PM.21/2020.
ADVERTISEMENT
Dengan aturan tersebut, perdagangan saham akan dihentikan sementara (trading halt) selama 30 menit, jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hingga lebih dari 5 persen dalam sehari.
Dari penelusuran kumparan, sejak aturan tersebut diberlakukan, perdagangan saham di BEI sudah terkena trading halt sebanyak tujuh kali, yaitu pada:
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.