Kata Jokowi Dana Ngendon di Bank Tak Baik untuk Pertumbuhan Ekonomi, Ini Datanya

25 Februari 2023 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo berkunjung ke Mal Living World, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (4/1/2023).  Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berkunjung ke Mal Living World, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (4/1/2023). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 mencapai 5,3 persen dan jadi salah satu yang terbaik di dunia, Presiden Jokowi berharap angka yang lebih tinggi. Salah satunya yakni dengan mendorong konsumsi atau belanja masyarakat dan tidak membiarkan uang tersimpan di bank.
ADVERTISEMENT
Saat membuka Rakernas Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Hotel Novotel, Balikpapan, Kamis (23/2), Jokowi menyoroti ratusan triliun dana yang mengendap di bank. Padahal jika dibelanjakan, akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
“Di tahun 2022 ada angka Rp 690 triliun dana masyarakat yang ditahan dan tidak dibelanjakan. Artinya masyarakat ngerem tidak ingin belanja, tidak ingin datang ke restoran, tidak ingin datang ke pasar, tidak ingin datang ke mal, tidak datang ke toko. Belanja tidak, lebih baik disimpan di bank, ini tidak boleh,” kata Jokowi di hadapan para gubernur se-Indonesia.
Mengutip data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dana nasabah yang tersimpan di perbankan per Desember 2022 sebenarnya jauh lebih besar.
ADVERTISEMENT
Angka itu lebih tinggi jika dibandingkan Desember 2021 yang sebanyak 386.319.094 rekening dengan total nilai simpanan Rp 7.546 triliun. Jumlah sebanyak itu mencakup simpanan berupa tabungan, deposito, giro, sertifikat deposito, dan deposit on call (DOC).
Seorang Petugas Teller PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sedang menghitung uang kertas di Kantor Cabang Harmoni, Jakarta, Senin (18/5). Foto: Dok. BTN
Yang menarik, baik jumlah rekening maupun total nilai simpanan di bank untuk setiap segmen nominal, terus meningkat. Berikut datanya:

Jumlah Rekening di Perbankan

Total Nilai Nominal Simpanan Perbankan (Rp juta)