Ke Prancis hingga Inggris, Proyek MRT Jakarta Disodorkan

30 Juni 2022 11:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar terbang ke Inggris hingga Prancis, menyodorkan investasi pengembangan MRT Jakarta.
ADVERTISEMENT
Proyek moda raya terpadu ibu kota itu saat ini tengah dalam proses pengembangan beberapa fase. Fase tambahan tersebut adalah fase 2 hingga 4. MRT bakal tersambung hingga ke kawasan Jakarta Kota, kemudian ke Taman Mini, hingga nantinya tersambung sampai Banten.
"Kita mendapat banyak minat untuk ikut berpartisipasi bangun MRT, baik jalurnya maupun pengembangan kotanya," ujar William dalam konferensi pers di kantor MRT Jakarta, Kamis (30/6).
Sepanjang periode Mei hingga Juni 2022, William berkeliling negara. Baik mendampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kerajaan Inggris siap dukung pengembangan jaringan MRT Jakarta. Foto: MRT Jakarta
William merinci, pada 10-12 Mei, ia mendampingi Anies Baswedan terbang ke Inggris. Di sana, mereka bertemu 8 perusahaan membahas pengembangan fase 3 MRT Jakarta.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang sudah memastikan diri masuk adalah Crossrail. Komitmen pendanaan yang dikantongi dari Inggris ini adalah 1,25 miliar poundsterling yang akan disalurkan lewat skema swasta.
Kemudian, pada 14 Mei 2022 MRT menjalin kerja sana dengan European Investment Bank (EIB). Sehari berselang, ia bertolak dan menghabiskan waktu dua hari di Prancis buat memburu komitmen yang sama.
Selain itu, MRT Jakarta juga kemudian mengunjungi Korea Selatan hingga Jepang. Dari Jepang sendiri sudah dikantongi Komitmen JICA mendanai secara penuh pengerjaan MRT fase 2.
William mengungkapkan, penawaran investasi ke berbagai negara ini sejalan dengan upaya menekan pendanaan dari pemerintah.
"Pertama kita melepaskan ketergantungan pembiayaan penuh MRT dari pemerintah. Jadi 60 persen pemerintah, 40 persen swasta," pungkasnya.
ADVERTISEMENT