Kejar Target Investasi, Bahlil Lahadalia Ajak DPR Tur ke Luar Negeri

6 Februari 2023 20:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia di Gedung DPR RI, Senin (6/2/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia di Gedung DPR RI, Senin (6/2/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengajak anggota Komisi VI DPR RI untuk tur ke luar negeri, terutama ke negara yang investasi ke luar negerinya (Foreign Direct Investment/FDI) tinggi. Hal ini demi memenuhi target investasi sebesar Rp 1.400 triliun di 2023.
ADVERTISEMENT
Bahlil mengaku tak bisa mengejar target investasi sendirian. Bantuan dari anggota DPR sangat penting untuk meyakinkan para investor di luar negeri agar dapat berinvestasi dengan aman di Indonesia di tengah tahun politik.
"Jadi kalau boleh, saya mengajak tahun 2023 untuk kita melakukan tur ke beberapa negara khususnya negara-negara yang FDI-nya tinggi. Dalam rangka memberikan keyakinan kepada mereka," kata Bahlil dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (6/2).
Menurutnya, sekalipun Indonesia akan memasuki tahun politik, dirinya optimistis iklim investasi masih akan aman.
"Ini penting sekali dalam rangka memberikan keyakinan kepada mereka, karena mereka tanya kita ini tahun politik. Apakah arah kebijakan negara Indonesia masih sama? Itu selalu pertanyaan pimpinan. Apakah masih sama atau tidak atau ganti pimpinan ganti lagi kebijakan," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kata dia, anggota DPR RI sering sibuk. Jadi, agak susah untuk diajak ke luar negeri.
"Saya bingung, saya sampai berkali-kali baik formal maupun informal saya menyampaikan dan kalau boleh mulai bulan Maret tur ke Korea, China dan Hong Kong," pungkasnya.
Di sisi lain, ia melihat keberadaan UU Cipta Kerja (Ciptaker) cukup memberikan sebuah dampak positif yang luar biasa. Pasalnya, investasi dapat mengalami kenaikan hingga 30 persen.
Bahlil mengungkapkan angka tersebut bukanlah pekerjaan hang mudah pasca COVID-19. Sehingga, harus dilakukan reform regulasi.
"Dan UU Ciptaker adalah jawaban dari kesulitan yang selama ini kita hadapi untuk mendongkrak pertumbuhan investasi," tandas dia.