Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Belum usai skandal PT Asuransi Jiwasraya (Persero), kini muncul dugaan korupsi di PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri . Nilai korupsi dalam BUMN asuransi prajurit Indonesia disebut-sebut lebih dari Rp 10 triliun.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menjadi salah satu lembaga yang berkaitan dengan Asabri. Sebab, Asabri mengelola dana jaminan hari tua prajurit TNI.
Wakil Menteri Pertahanan, Wahyu Sakti Trenggono mengatakan, pihaknya bakal mendalami dugaan kasus ini dengan menginvestigasi internal Kementerian Pertahanan. Tapi, dia enggan menyebutkan detail apa saja yang bakal ditelusuri.
"Ini soal nasib prajurit TNI dan Polri. Saya baru tahu dari media dan secara korporasi ada di bawah Kementerian BUMN. Jadi (kami) akan dalami dari sisi Kemenhan, juga akan melakukan investigasi secara mendalam dan detail," kata dia saat dihubungi kumparan, Senin (13/1).
Merebaknya kasus dugaan korupsi Asabri pertama kali dilontarkan Menko Polhukam Mahfud MD. Pada Jumat (10/1) lalu, Mahfud menyebut korupsi dari korporasi ini lebih besar dari skandal Jiwasraya.
ADVERTISEMENT
Sementara Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul Qosasi, mengatakan Asabri memang terindikasi melakukan penempatan dana investasi di saham-saham berisiko tinggi dan tidak likuid. BPK pun meminta Asabri untuk melakukan penurunan nilai aset efek karena penurunan nilai investasi.
Menanggapi ramainya dugaan korupsi ini, manajemen Asabri akhirnya angkat bicara. Mereka mengklaim bahwa kegiatan operasional Asabri terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim berjalan dengan normal dan baik.
Sekretaris Perusahaan Asabri , Meirizal mengatakan perseroan masih berkoordinasi secara internal mengenai isu panas ini. Tapi, pihaknya menjamin pelayanan Asabri tak akan terganggu, terutama proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim.
"Kita masih eskalasi di internal, nanti akan saya update. Adapun terkait pemberitaan yang beredar, tidak mempengaruhi proses pelayanan dan pembayaran klaim, semua berjalan normal," ucapnya pada kumparan.
ADVERTISEMENT
Manajemen mengakui adanya penurunan nilai investasi Asabri karena kondisi pasar modal. Namun menurutnya, penurunan tersebut bersifat sementara. Manajemen Asabri mengaku memiliki mitigasi untuk me-recovery penurunan tersebut.
Perseroan menyatakan selalu mengedepankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dan patuh terhadap Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan usahanya.