Kemenhub Luncurkan 1 Unit Kapal Tol Laut untuk Beroperasi di NTT

3 April 2019 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Tol Laut saat berlayar. Foto: Dok. Kemenhub
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Tol Laut saat berlayar. Foto: Dok. Kemenhub
ADVERTISEMENT
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meluncurkan 1 unit kapal Tol Laut atau kapal yang melayani angkutan barang berjadwal. Kapal Tol Laut yang bernama KM Kendhaga Nusantara 11 ini dibuat oleh galangan kapal PT Industri Kapal Indonesia (Persero) (IKI) di Makassar.
ADVERTISEMENT
Kapal diluncurkan di Makassar untuk berlayar menuju ke Pelabuhan Pangkal Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/4).
Kegiatan pelepasan KM Kendhaga Nusantara 11 tersebut disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, didampingi Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar Victor Vikki Subroto, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut yang diwakili oleh Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Kementerian Perhubungan Capt. Budi Mantoro dan Direktur Utama PT Pelayaran Pelangi Tunggal Ika.
Capt. Budi menjelaskan kapal ini akan diperuntukan untuk layanan angkutan barang berjadwal di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Rencananya kapal ini akan tiba di Pelabuhan Pangkal Kupang pada hari Jumat (5/4) untuk melayani kegiatan tol laut pada trayek T-13 dari Tenau-Rote-Sabu-Lamakera-Tenau dan trayek T-14 yakni Tenau-Lewoleba-Tabilota-Larantuka-Marapokot-Tenau yang menghubungkan dengan trayek H-3," jelas Capt. Budi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/4).
ADVERTISEMENT
Budi menambahkan, IKI Makassar telah membangun 2 unit kapal (sister ship) yaitu KM Kendhaga Nusantara 2 dan KM Kendhaga Nusantara 11, di mana KM Kendhaga Nusantara 2 telah lebih dulu dilepas ke Pelabuhan Pangkal Teluk Bayur untuk memberikan pelayanan Tol Laut kepada masyarakat di wilayah barat Indonesia.
Kapal Tol Laut. Foto: Dok. Kemenhub
Dengan adanya kapal Tol Laut KM Kendhaga Nusantara 11 berkapasitas 100 Teus ini, pemerintah dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat di wilayah NTT karena moda kapal laut memiliki keunggulan dalam hal kapasitas daya angkut dibandingkan dengan menggunakan moda transportasi lainnya.
"Kami juga berharap kapal ini mampu menjadi sarana bagi masyarakat wilayah NTT dan sekitarnya untuk memanfaatkannya dalam mengirim barang kebutuhan masyarakat, kebutuhan pokok penting, hasil produksi Usaha Kecil Menengah (UKM), hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil perikanan, hasil perindustrian, dan hasil pertambangan," kata Budi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko mengatakan bahwa pemerintah sangat menaruh perhatian terhadap penyelenggaraan Tol Laut yang sudah memasuki tahun kelimanya.
Capt. Wisnu menyebutkan capaian Tol Laut yang berhasil dicatat pekan ini adalah telah dilakukannya pemuatan ikan dengan Reefer Container (kontainer berpendingin) pada kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara 2 di Pelabuhan Soasio Tidore.
"Hingga hari ini muatan hasil perikanan yang diangkut dengan refeer container telah masuk ke dalam kapal KM Logistik Nusantara 2 dan kapal siap diberangkatkan," kata Capt. Wisnu.
Kemenhub berkomitmen untuk terus mengoptimalkan muatan balik, termasuk muatan hasil perikanan yang sekarang sudah bisa diangkut sebagai muatan dengan reefer container.
"Kemarin kami mendapat laporan bahwa pengiriman perdana muatan balik gurita dari Banggai dengan kapal Tol Laut KM Kendhaga Nusantara telah dilakukan kemarin. Hal tersebut membuat kami semakin yakin upaya optimalisasi muatan balik yang tengah kami lakukan perlahan membuahkan hasil," tutup Capt. Wisnu.
ADVERTISEMENT