Kemenhub Optimalkan Pelabuhan Jangkar di Jatim untuk Urai Kepadatan saat Nataru

28 November 2023 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Motor Penumpang Dharma Kartika bersandar di dermaga Pelabuhan Jangkar akibat cuaca buruk di Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/1/2023).  Foto: Seno/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Motor Penumpang Dharma Kartika bersandar di dermaga Pelabuhan Jangkar akibat cuaca buruk di Situbondo, Jawa Timur, Senin (2/1/2023). Foto: Seno/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengoptimalkan Pelabuhan Jangkar di Situbondo, di Jawa Timur, selama masa mudik natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru). Pelabuhan tersebut dinilai bisa mengurai kepadatan empat pelabuhan utama Indonesia yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk.
ADVERTISEMENT
"Ini ada satu pelabuhan yang dioperasikan, Pelabuhan Jangkar mulai dari Jawa Timur ke Lombok. Ini untuk mengurai apabila terjadi kemacetan di Gilimanuk, maka Jangkar sudah dibuka saat ini," kata Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub, Ahmad Yani, dalam Diskusi Publik Kebijakan Pembatasan Angkutan Barang di ITL Trisakti, Selasa (28/11).
Yani mengungkapkan pihaknya juga sudah menyiapkan aturan penundaan perjalanan jika situasi di Pelabuhan Merak atau Ketapang mengalami kepadatan.
"Pengaturan penundaan perjalanan sebagai buffer zone untuk kendaraan penumpang menuju Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, dan Jangkar," ungkapnya.
Puncak arus mudik dalam perayaan Nataru diprediksi terjadi dalam dua gelombang. Gelombang pertama tepat sebelum perayaan Natal 24-25 Desember 2023 dan sebelum pergantian tahun 31 Desember-1 Januari 2024.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi memprediksi akan ada lonjakan pemudik tahun ini, jika dibandingkan dengan tahun lalu. Kurang lebih akan ada pergerakan 107,63 juta pemudik tahun ini.
“Asal pelaku pemudik banyak dari Jawa Timur, diikuti Jabotabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Utara, tujuannya paling banyak Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jabodetabek baru DKI Jakarta,” kata Budi Karya.
Mayoritas pemudik akan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor. Untuk itu, Menhub akan memfokuskan pengamanan kebijakan dan rencana strategi operasi di jalan raya.
“Ini jadi atensi khusus bagi kita semuanya, karena kendaraan pribadi mobil 35,57 persen (sekitar 39,97 juta orang) dan sepeda motor 17,92 persen (sekitar 20,14 juta orang) ini bukan jumlah yang sedikit,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Adapun bentuk pengamanan di jalan raya antara lain, pemeriksaan kendaraan bermotor dan pengemudi, rekayasa lalu lintas di jalan tol dan non-tol seperti contra flow, one way di kawasan khusus, manajemen rest area, pembatasan operasional angkutan barang, pembatasan u-turn, dan optimalisasi gerbang tol.
Menhub juga akan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan satuan polri untuk mengendalikan Pasar Tumpah, membuat rekayasa arus hingga pemanfaatan 81 lokasi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) sebagai tempat istirahat (rest area) bagi pengemudi mobil dan motor pribadi selama masa pembatasan kendaraan angkutan barang