Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Kemenkeu Kantongi Rp 1.196 Triliun dari Penerimaan Pajak per Agustus 2024
23 September 2024 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kementerian Keuangan (Kemenkeu ) mengantongi Rp 1.196 triliun penerimaan pajak per Agustus 2024. Angka tersebut setara dengan 60,16 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp 1.989 triliun.
ADVERTISEMENT
“Penerimaan Januari sampai dengan Agustus 2024 telah terkumpul sebesar Rp 1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN,” kata Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (23/9).
Thomas mengatakan, moncernya penerimaan pajak ditopang oleh kinerja positif PBB dan Pajak lainnya yang tumbuh 34,18 persen. Per Agustus 2024, realisasi PBB & Pajak lainnya tercatat sebesar Rp 15,76 triliun atau 41 ,78 persen dari target.
Kemudian, PPN dan PPnBM tercatat tumbuh 7,36 persen menjadi Rp 470,81 triliun. Angka itu setara dengan Rp 58,03 persen dari target 2024.
“Penerimaan bruto PPN dan PPnBM mencatatkan kinerja positif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang terjaga. Sedangkan penerimaan bruto PBB dan Pajak Lainnya tumbuh karena percepatan pemindahbukuan PBB migas,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, Thomas mengatakan, terjadi kontraksi penerimaan bruto kelompok PPh Non Migas. Hingga Agustus 2024, kinerja kelompok PPh Non Migas tercatat turun 2,46 persen menjadi Rp 665,52 triliun atau setara dengan 62,58 persen dari target 2024.
Thomas menyebut, kontraksi tersebut terjadi akibat pelemahan harga komoditas tahun lalu yang menyebabkan profitabilitas tahun 2023 menurun. Terutama pada sektor terkait komoditas.
Kontraksi juga terjadi pada kelompok PPh Migas akibat penurunan lifting minyak bumi. Realisasi PPh Migas turun 10,23 persen menjadi Rp 44,46 triliun atau 58,20 persen dari target 2024.
“Penerimaan bulan ini mampu menjaga momentum pertumbuhan yang sudah tercipta selama dua bulan sebelumnya. Diharapkan tren positif tersebut tetap terjaga di bulan-bulan selanjutnya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT