Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pandemic Fund merupakan merupakan instrumen untuk mempersiapkan dan merespons pandemi berikutnya dengan lebih baik.
Hal ini juga akan dibawa dalam pembahasan pertemuan pertama seluruh bank sentral dan menteri keuangan di ASEAN Asean Finance Ministers and Central Bank Governers (AFMGM) yang digelar di Bali 28-31 Maret 2022.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, pembentukan Pandemic Fund versi ASEAN ini akan diinisiasi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Hal tersebut lantaran melihat kebutuhan bahwa, Pandemic Prevention Preparedness and Response (PPR) ini sebagai mitigasi dari sektor kesehatan yang relatif belum terbangun seperti kawasan di ASEAN.
“Negara lain (selain Singapura dan Malaysia) di Asean harus reform lebih jauh dalam hadapi penyakit menular seperti Kemarin, nggak boleh ada negara yang sehat sendiri, jadi perlu dibangun PPR ini,” katanya kepada wartawan di kawasan Nusa Dua, Bali, Senin (27/3).
ADVERTISEMENT
Febrio menyebut, saat ini pembentukan Pandemic Fund Asean ini masih dimulai dengan assesment gap yang dibutuhkan. Kalau dilihat saat 2020 lalu respond fund untuk di Asean mencapai USD 15 juta.
“Saat itu kepakai untuk waktu itu beli APD dsb untuk emergency. dan sudah ada cikal bakalnya dan kita akan manfaatkan existing inisiatif yang sudah ada, galang semangat yang ada karena pandemi tidak tau kapan lagi,” tambah dia.