Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kemenperin Jamin Tak Ada Bengkel Gulung Tikar Meski RI Genjot Mobil Listrik
27 Desember 2022 18:55 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyadari bahwa banyak IKM yang bergantung pada industri otomotif konvensional. Namun dia memastikan program pemerintah ini tak akan mematikan mereka.
"Itu tentu jadi perhatian pemerintah oleh sebab itu program insentif ini juga akan kita berikan kepada konversi dari motor tua, motor lama second hand, combustion dia konversi ke listrik," kata Agus di Kantor Kementerian Perindustrian, Selasa (27/12).
"Itu semua pengerjaan konversinya pasti tidak ada di industri otomotif, pengerjaan konversinya itu pasti di bengkel, itu akan hidup, itu akan hidup," tegas dia.
Senada, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronik, Taufiek Bawazier menjelaskan di dalam salah satu Peraturan Menteri Perindustrian mengatur, dalam 153 komponen mobil listrik, sebanyak 80 persen komponen harus dipenuhi dari industri dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Jadi dengan adanya TKDN itu, IKM khususnya anggota GIAM (Gabungan Industri Alat-alat Mobil) itu tetap berproduksi. Sampai hari ini, tidak ada IKM atau suplier yang tutup, malah justru ordernya bertambah," kata Taufiek.
Pihaknya juga telah menyampaikan pada para IKM, dalam konteks kendaraan listrik ini jangan hanya melihat Indonesia, tapi para IKM juga bisa menyasar pasar global dengan menyuplai komponen mobil listrik di sana.
"Artinya jangan sampai info ini mengganggu teman-teman yang ada di IKM dan mengecilkan hati, tapi justru ini sebenarnya potensi baru, karena yang tadinya ada teknologi internal combustion engine, sekarang ada tambahan baru mobil listrik dan sepeda motor listrik. Ini ada tambahan input baru buat mereka menambah inovasinya menyuplai komponen-komponen tadi," kata Taufiek.
Langkah Konkret Kemenperin
ADVERTISEMENT
Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menjelaskan langkah konkret Kemenperin menjaga IKM tetap hidup di tengah gencarnya program kendaraan listrik ini.
"Terkait mobil listrik, kami sudah mulai antisipasi, ada sentra penghasil knalpot yang lumayan baik, itu kita dorong untuk mereka mulai antisipasi sebagian bisnisnya mengikuti tren yang ada," kata Reni.
Selain itu, pihaknya juga berkolaborasi dengan Kadin untuk mendorong IKM mampu menghasilkan komponen-komponen yang dibutuhkan industri otomotif saat ini.
"Terkait eV, khusus untuk sepeda motor, kami sudah mulai di provinsi NTB, di sana ada sepeda listrik yang bersedia untuk jadi partner, karena daerah destinasi wisata kita kenalkan dengan sepeda listrik. Pasti di sana harus ada bengkel. Di sana kita sudah bangun bengkel dan beberapa pelaku IKM ada yang sudah bisa membuat motor listrik," kata dia.
ADVERTISEMENT
Hal itu, kata dia, akan semakin masif apabila pemerintah daerah turun berkontribusi membuat kebijakan melakukan belanja kendaraan listrik.
"Dengan demand itu jasa bengkel semakin diminati," ujarnya.