Kementan Pastikan Pasokan Daging Sapi, Ayam, dan Kerbau Jelang Nataru Aman

Tukang potong daging sapi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan stok dan harga komoditas peternakan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) masih stabil. Hal ini berdasarkan monitoring mingguan stok dan harga yang dilakukan Direktorat Peternakan dan Kesehatan Hewan (PHK) Kementerian Pertanian.

Direktur Jenderal PHK Kementan, Nasrullah, mengatakan untuk komoditi daging sapi, stok daging sapi/kerbau bakalan impor siap potong sampai tanggal 17 Desember 2021 mencapai 21.100 ton. Sedangkan stok daging sapi/kerbau beku tersedia sebanyak 25.687 ton.

Jumlah itu belum ditambah dengan jumlah stok sapi di kandang yang tersebar di lima wilayah Indonesia (Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur) sebanyak 144.151 ekor, dan yang siap potong sebanyak 108.336 ekor.

Lalu untuk stok kerbau di kandang sendiri saat ini tercatat sebanyak 2.797 ekor dan yang siap potong sebanyak 1.735 ekor.

“Ketersediaan stok komoditas peternakan masih stabil, begitu juga harga, tidak ada kenaikan signifikan,” kata Nasrullah pada keterangan tertulis, Rabu (22/12).

Nasrullah mengatakan untuk harga rata-rata nasional sapi hidup di tingkat produsen masih stabil. Namun ada sedikit fluktuasi harga di tingkat konsumen. Harga rata-rata daging sapi tingkat konsumen di Indonesia berkisar Rp 118.650 per kg.

“Catatan paling mahal di Provinsi Sumatera Barat seharga Rp 132.500 per kg dan paling murah di Provinsi Kepulauan Riau seharga Rp 92.000 per kg,” ujar Nasrullah.

Daging kerbau impor tiba di Pasar Jatinegara. Foto: Novan Nurul Alam/kumparan

Sementara untuk komoditi ayam, Nasrullah mengatakan pasokan daging ayam ras beku di cold storage saat ini tersedia sebanyak 21.052 ton.

“Dari sisi harga, komoditi ayam juga cenderung stabil dengan rata-rata harga daging ayam ras tingkat konsumen secara nasional yaitu Rp 25.650 per kg,” ujar Nasrullah.

Nasrullah juga mengatakan, dalam memastikan ketersediaan pangan khususnya menghadapi Nataru nanti perlu adanya koordinasi dengan Pemerintah Daerah, kementerian atau lembaga terkait, serta pemangku kepentingan lainnya.

“Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang terus mengingatkan kita berkomitmen pada pemenuhan pangan bagi 273 juta rakyat Indonesia adalah prioritas yang harus dipenuhi,” kata dia.