Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0

ADVERTISEMENT
Harga komoditas telur mengalami kenaikan signifikan jelang libur natal dan tahun baru (nataru) 2020. Saat ini, harga per kilogram bahkan telah mencapai Rp 30.000.
ADVERTISEMENT
"Kami melakukan proyeksi harga 11 komoditas strategis sampai awal Januari 2021 karena hadapi nataru. Telur dan cabai ini masih akan terus meningkat sampai Januari bahkan mungkin Februari, baru akan turun melandai setelah Februari ya," jelas Kepala Bidang Harga Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementan Inti Pertiwi, kepada kumparan, Minggu (20/12).
Inti menjelaskan, kenaikan harga telur ini terutama dipicu oleh kian melonjaknya permintaan terhadap telur selama pandemi COVID-19. Di mana permintaan per kapita per tahun naik hingga 0,09 kilogram.
Tingginya permintaan itu, lanjutnya, terjadi karena telur menjadi sumber protein yang dipilih untuk menggantikan daging, ayam, hingga ikan, atas alasan penghematan karena belum stabilnya ekonomi. Faktor lainnya yang memicu lonjakan permintaan, yakni momentum nataru dan libur sekolah.
ADVERTISEMENT
Jika kondisi ini terus dibiarkan, Inti memproyeksikan, tak tertutup kemungkinan harganya akan terus melambung di tahun depan.
"Jadi harga masih akan terus naik tapi hanya di pasar tertentu saja. Lebih dari Rp 30.000 mungkin saja, enggak menutup kemungkinan bisa terjadi, telur itu karakternya itu unik dan kebutuhannya tinggi," pungkas Inti.