Kementerian ATR/BPN Mulai Data Lahan untuk Program 3 Juta Rumah Prabowo

24 Oktober 2024 15:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara perumahan di kawasan Majalaya, Karawang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara perumahan di kawasan Majalaya, Karawang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
ADVERTISEMENT
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sudah mulai melakukan inventarisasi terhadap lahan yang akan digunakan untuk program 3 juta rumah.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ATR/BPN Suyus Windayana. Suyus bilang pihaknya telah berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Perumahan soal lahan mana saja yang bisa dibangun untuk program 3 juta rumah.
“Kita sedang melakukan evaluasi terhadap semua, kita sudah koordinasi awal dengan Satgas Perumahan terkait 1 juta rumah yang ada di perkotaan. Kita sedang inventarisasi semua tata ruang, di mana saja kawasan-kawasan yang bisa akan dibangun perumahan,” kata Suyus kepada wartawan di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta pada Kamis (24/10).
Suyus menyebut, untuk tanah-tanah yang sudah dicatat dan merupakan milik negara, dapat segera dibangun menjadi rumah-rumah yang mendukung program tersebut.
“Nanti kita cek status tanahnya, apabila itu tanah-tanah yang dimiliki oleh negara itu bisa kita lakukan pembangunan segera. Semua aset-aset pemerintah yang ideal, yang lebih memanfaatkan,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Langkah inventarisasi ini akan lebih dulu dimulai untuk program 3 juta rumah di perkotaan. Nantinya Kementerian ATR/BPN akan memulai inventarisasi du Jakarta terlebih dahulu.
“Lagi kita inventarisasi. Kita akan mulai di perkotaan di Jakarta, nanti kita akan lihat beberapa aset-aset yang sedang inventarisasi, jadi kita akan cek dulu,” terangnya.
Suyus bilang untuk lahan-lahan yang ada di Jakarta dan di perkotaan maka bentuk bangunan yang akan dibangun adalah apartemen.
“Mungkin nanti kan kita memanfaatkan untuk pembangunan rumah. Tapi kalau di Perkotaan lebih cenderung untuk high-rise building, apartemen di perkotaan,” jelas Suyus.