Kementerian ESDM & SKK Migas Pastikan Proyek LNG Tangguh Train 3 Rampung

22 Juni 2022 14:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (tengah) bersama rombongan Kementerian ESDM kunjungan ke proyek LNG Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua, Rabu (22/6/2022). Foto: SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (tengah) bersama rombongan Kementerian ESDM kunjungan ke proyek LNG Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua, Rabu (22/6/2022). Foto: SKK Migas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian ESDM dan SKK Migas memastikan pembangunan LNG Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat rampung. Tangguh Train 3 merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang digarap BP Berau, anak usaha perusahaan migas asal Inggris, British Petroleum.
ADVERTISEMENT
Kegiatan kunjungan lapangan yang langsung dihadiri oleh Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, Staf Ahli Menteri ESDM Nanang Untung dan Triharyo Soesilo, bersama Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto serta Direktur Pembinaan Usaha Hulu, Ditjen Migas Mustafid Gunawan. Mereka disambut langsung oleh President BP Indonesia Nader Zaki dan VP Operasional Dave Campbell.
Staf Presiden Milenial Billy Mambrasar juga ikut hadir mewakili Menteri ESDM dalam kapasitasnya untuk melihat kemanfaatan pengembangan LNG Tangguh untuk masyarakat Papua.
Dwi Soetjipto mengatakan kunjungan langsung oleh Kementerian ESDM dan SKK Migas ke proyek Tangguh Train 3 menunjukkan arti penting terhadap kepastian penyelesaian proyek ini, untuk dapat meningkatkan produksi gas. Tujuannya, mendukung perekonomian nasional dengan terpenuhinya kebutuhan gas untuk domestik yang dialokasikan mencapai 75 persen.
ADVERTISEMENT
"(Rampungnya proyek ini) juga dapat mendorong segera terwujudnya penerimaan negara dari penjualan gas Tangguh Train 3," kata Dwi dalam kunjungan, Rabu (22/6).
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (tengah) bersama rombongan Kementerian ESDM kunjungan ke proyek LNG Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua, Rabu (22/6/2022). Foto: SKK Migas
Tangguh train 3 dengan kapasitas 3,8 juta ton per tahun (million per ton annum/MTPA) dikembangkan berdasarkan persetujuan Plan of Development (PoD) II dengan nilai investasi dapat mencapai hingga USD 11 miliar atau setara dengan Rp 159 triliun. Pengembangan dimulai sejak 2016 dan mengalami banyak tantangan yang utamanya diakibatkan COVID-19, sehingga menyebabkan dua kali outbreak yang menyebabkan proyek menjadi terhenti untuk dilakukan langkah-langkah sesuai protokol penanganan pandemi.
Seiring dengan mulai mereda dan tertanganinya wabah COVID-19, saat ini sudah mencapai puncak lagi dengan total pekerja mencapai 12.900. Diharapkan komplesi dapat selesai pada akhir tahun dan energi gas dapat dialirkan pada awal tahun depan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Dwi menyampaikan, dampak berganda kemanfaatan proyek Tangguh Train 3 yaitu dapat menciptakan lapangan kerja yang mayoritas berasal dari masyarakat lokal. Pada saat beroperasi nanti ditargetkan lebih dari 85 persen operator akan berasal dari masyarakat lokal.
"Sehingga dengan selesainya proyek Tangguh Train 3, dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat lokal secara berkelanjutan sehingga dapat menciptakan perputaran perekonomian di Teluk Bintuni, Papua Barat, dan mendorong tumbuhnya ekonomi lokal lainnya," ucapnya.
Dalam mengembangkan kemampuan sumber daya manusia masyarakat lokal, BP telah memiliki program technician apprentice. Tidak hanya untuk menyiapkan masyarakat lokal untuk bekerja pada aset BP di Indonesia, saat ini kompetensi teknisi lulusan program technician apprentice BP sudah diakui secara global dengan sudah bekerjanya  beberapa teknisi pada aset global BP di Mauritania dan Senegal.
ADVERTISEMENT
“Tangguh Train 3 dalam jangka panjang akan memberikan kontribusi yang besar dalam upaya mencapai target 2030, terutama untuk pencapaian target produksi gas yang mencapai 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) atau meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan produksi gas nasional saat ini yang berada di kisaran 5.900 MMSCFD," pungkas Dwi.