Kementerian ESDM Soal Impor LNG dari AS: Sangat Bagus Kalau Produksi Sendiri

11 April 2025 14:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tanker LNG.  Foto: Aerial-motion/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tanker LNG. Foto: Aerial-motion/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan belum ada rencana mengimpor gas alam cair (LNG) dari Amerika Serikat (AS), karena masih mengutamakan produksi LNG dari dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Hal ini menyusul pemerintah Indonesia berencana menempuh jalur diplomasi dan negosiasi kepada pemerintah AS. Salah satu poin negosiasinya adalah rencana peningkatan nilai impor migas, baik itu LNG, LPG, maupun minyak mentah.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pemerintah memang idealnya meningkatkan kemandirian energi di dalam negeri, termasuk pengadaan LNG.
"Jadi akan sangat bagus kalau kita produksi sendiri, kita manfaatkan sendiri," kata Dadan saat ditemui di kantor BPH Migas, Jumat (11/4).
Kendati begitu, Dadan mengatakan berdasarkan perhitungan saat ini ternyata masih ada tantangan dari sisi pasokan nasional karena terdapat kenaikan konsumsi.
"Dalam konteks bagaimana kita bisa mengoptimalkan yang ada di dalam negeri dengan tetap menghormati kontrak-kontrak yang sudah ada, teman-teman juga tahu kalau LNG itu sebagian diekspor, dan itu perjanjiannya kan sudah terjadi pada saat sebelumnya, bukan sekarang," jelas Dadan.
ADVERTISEMENT
Adapun selama 3 bulan pertama tahun 2025, kata dia, Indonesia berhasil mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan LNG dari dalam negeri tanpa adanya impor.
Dengan demikian, Dadan menyebutkan tidak ada yang salah baik itu terhadap kebijakan impor LNG untuk membantu memenuhi kebutuhan, maupun mengoptimalkan produksi dalam negeri.
"Ini yang sekarang kita coba lakukan, kita sudah berhasil untuk 3 bulan pertama ini untuk memastikan suplai-suplai LNG di dalam negeri itu dengan mengoptimalkan produksi yang ada di dalam negeri. Jadi dua-duanya menurut saya tidak ada yang salah," tutup Dadan.
Ilustrasi pengangkutan Liquefied Natural Gas (LNG). Foto: Dok. PGN
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan Indonesia saat ini belum membutuhkan impor LNG. Sebab, kebutuhan domestik masih bisa dipenuhi, bahkan sisanya bisa diekspor.
"Sampai dengan saat ini kita kan belum impor ya, kalau memang dibutuhkan nanti kita lihat sedang dievaluasi itu, sementara ini kita masih upayakan pemenuhan LNG itu dari dalam negeri," kata Djoko saat ditemui di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (9/4).
ADVERTISEMENT
Djoko mengatakan Indonesia tidak impor LNG dalam 3 bulan terakhir alias kuartal I 2025. SKK Migas juga memastikan pemenuhan LNG di dalam negeri untuk April dan Mei 2025 juga sudah terpenuhi.
Hal ini dilakukan dengan mengalihkan kargo LNG yang awalnya akan diekspor, untuk kebutuhan PT PLN dan PT PGN. Rencananya, ada 5 kargo LNG yang diproduksi dari Tangguh, Bontang, dan Donggi Senoro.
Khususnya untuk kontrak ke Singapura, Djoko menyebutkan setidaknya ada 3 kargo yang dialihkan untuk dalam negeri. Nantinya, pemerintah akan memaksimalkan pasokan gas pipa dari Natuna.