Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Kenaikan Tarif Listrik dan Rokok Picu Inflasi Februari 2017
1 Maret 2017 12:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Laju inflasi sepanjang Februari 2017 dilaporkan mencapai 0,23 persen. Angka ini lebih rendah dibanding Januari sebelumnya yang mencatat inflasi mencapai 0,97 persen.
ADVERTISEMENT
Dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pada bulan lalu dipicu beberapa kelompok pengeluaran seperti listrik, gas, dan rokok. Adapun komponen harga yang mengalami kenaikan dan berdampak pada inflasi adalah tarif listrik, cabai rawit, pulsa ponsel, dan rokok.
Secara rinci, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,39 persen. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,75 persen, sandang sebesar 0,52 persen, dan kelompok kesehatan 0,26 persen.
Untuk kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga inflasi sebesar 0,08 persen. Adapun kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,15 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,31 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, meskipun mengalami penurunan dibandingkan periode Januari, namun secara year on year inflasi tersebut lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
“Perkembangan inflasi Februari 2017 ini lebih rendah dari Februari 2015 sebesar 0,35 persen, namun lebih tinggi dibandingkan inflasi Februari 2016 sebesar 0,09 persen," ujar Suhariyanto di Gedung BPS Pusat, Jakarta, Rabu (1/4).
Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Februari) 2017 sebesar 1,21 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2017 terhadap Februari 2016) sebesar 3,83 persen.
Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen. Dan inflasi terendah terjadi di Ternate sebesar 0,03 persen. Sedangkan deflasi teringgi terjadi di Jambi sebesar 1,4 persen dan deflasi terendah terjadi di Bungo sebesar 0,02 persen.