Kepada Jokowi, Putin Jamin Keamanan Pasokan Pangan dan Pupuk ke Pasar Dunia

1 Juli 2022 6:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden RI Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Rusia, pada Kamis (30/6).  Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Rusia, pada Kamis (30/6). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menjanjikan jaminan keamanan atas pasokan pangan dan pupuk ke pasar dunia, baik dari Rusia maupun Ukraina. Hal itu disampaikan Putin dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi di Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
"Saya tadi banyak berdiskusi dan menekankan bahwa pangan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan merupakan kepentingan masyarakat dunia," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers bersama Putin, dikutip dari kantor berita resmi Rusia, RIA Novosti, Jumat (1/7).
Jokowi menyebutkan ratusan juta orang terdampak dengan terganggunya rantai pasok pangan dan pupuk, terutama negara-negara berkembang.
Selama ini Rusia merupakan produsen pupuk terbesar di dunia, selain penghasil minyak dan gas. Konflik militer Rusia-Ukraina telah memicu berbagai sanksi ekonomi, yang membuat pasokan pupuk, juga pangan dan migas ke pasar dunia terganggu. Akibatnya harga komoditas tersebut melambung tinggi.
Penyaluran pupuk subsidi. Foto: Pupuk Indonesia
Presiden Jokowi mendukung upaya PBB untuk reintegrasi komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditas pangan Ukraina untuk masuk lagi dalam rantai pasok dunia. "Khusus jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, tadi sekali lagi Presiden Putin sudah memberikan jaminannya," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Adapun tujuan utama pertemuan Jokowi dengan Putin adalah membawa misi perdamaian bagi Rusia dan Ukraina.
Jokowi pada kesempatan itu juga menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kepada Putin dan menyatakan kesiapannya menjadi jembatan komunikasi pemimpin kedua negara.
"Sebagai penutup, dapat saya sampaikan Indonesia tidak memiliki kepentingan apa pun, kecuali ingin melihat perang dapat segera selesai dan rantai pasok pangan dan pupuk dapat segera diperbaiki karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, bahkan miliaran manusia," kata Jokowi.
Jokowi mengajak seluruh pemimpin dunia untuk bekerja sama kembali menghidupkan lagi semangat multilateralisme, semangat damai, dan semangat kerja sama. "Hanya dengan spirit itu perdamaian dapat dicapai," ujar Presiden Jokowi.