Kerap Rugi Usai Jadi Holding BUMN, ID Food Targetkan Laba Rp 200 Miliar

14 Desember 2023 10:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama holding pelat merah sektor pangan, PT Rajawali Nusindo Indonesia (RNI) atau ID Food Frans Tambunan ditemui di sela-sela acara National Sugar Summit 2023 di Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada Rabu (13/12/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama holding pelat merah sektor pangan, PT Rajawali Nusindo Indonesia (RNI) atau ID Food Frans Tambunan ditemui di sela-sela acara National Sugar Summit 2023 di Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada Rabu (13/12/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Holding BUMN pangan, PT Rajawali Nusindo Indonesia (RNI) atau ID Food, optimistis dapat membukukan laba sebesar Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar tahun ini, meskipun tiga tahun sebelumnya tercatat merugi.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama ID Food, Frans Tambunan, mengatakan setelah ditunjuk menjadi holding BUMN sektor pangan pada awal 2022 lalu, ID Food melakukan segenap perbaikan di berbagai lini bisnis dan baru dapat menatap potensi laba tahun ini.
“Pertama kali kami memproyeksikan tahun ini ID Food sudah membukukan laba positif setelah 2020-2022 ada kerugian, tahun ini kami pertama kali dalam tiga tahun itu prognosa itu bisa positif,” tutur Dirut ID Food Frans Marganda Tambunan saat ditemui di sela-sela acara National Sugar Summit 2023 di Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada Rabu (13/12).
Angka laba Rp 100 miliar hingga Rp 200 miliar yang diproyeksi akan diraup tersebut, merupakan perhitungan dari potensi penjualan tahun ini yang mencapai Rp 16,9 triliun.
Ilustrasi gedung RNI. Foto: Dok. RNI
“Tahun ini prognosa kita kan contohnya di penjualan itu kurang lebih Rp 16,9 triliun, labanya mungkin antara sekitar Rp 100 miliar sampai Rp 200 miliar, agak kecil, tapi bagi kita itu signifikan sekali setelah proses kemarin,” kata Frans.
ADVERTISEMENT
Dari pertumbuhan kinerja inilah, lanjut Frans, ID Food dapat membidik kinerja lebih moncer pada tahun depan, dengan target pertumbuhan 20 persen. Hal itu dibarengi dengan sederet program yang akan digelar di tahun tersebut.
“Tahun depan kalau di target perusahaan kita buat di naik sekitar 20 persen, dengan perbaikan yang sudah dilakukan termasuk juga restruk keuangan dan perbankan, kemudian juga ada beberapa program dengan beberapa stakeholder, (termasuk) Badan Pangan Nasional (Bapanas),” terang Frans.
“Kami optimistis tahun depan secara operasional laba perusahaan kami lebih baik dari tahun ini,” tutup Frans.
Dalam catatan kumparan, pada tahun 2020, ID Food mengalami kerugian Rp 364 miliar, lalu rugi lagi Rp 823 miliar di 2021 dan rugi Rp 298 miliar di 2022. Sementara, target yang sebelumnya dibidik untuk keuntungan 2023 ini adalah sebesar Rp 182 miliar.
ADVERTISEMENT
"Sejalan juga dengan laba bersih di mana tahun ini kami diproyeksikan untuk pertama kami dalam 5 tahun terakhir BUMN Pangan akan labanya bisa positif di sekitar Rp 182 miliar," kata Frans dalam forum Ngopi Bareng BUMN di Kementerian BUMN, Selasa (10/10).
Frans merinci, di tahun 2020 pendapatan ID Food mencapai Rp 14,8 triliun, tumbuh menjadi Rp 15,3 triliun di 2021, kemudian 2022 tumbuh lagi ke Rp 15,78 triliun.
EBITDA ID Food pasca menjadi Holding juga membaik, dari Rp 247 miliar di 2021 menjadi Rp 375 miliar di 2022. Sementara tahun ini diproyeksikan menjadi Rp 665 miliar.