Kereta Cepat Whoosh Beroperasi, Puan Harap Tak Sepi seperti Bandara Kertajati

3 Oktober 2023 17:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Puan Maharani temui Presiden Jokowi di Istana, Senin (4/9/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Puan Maharani temui Presiden Jokowi di Istana, Senin (4/9/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketua DPR RI Puan Maharani berharap pemerintah bisa menjamin kemudahan akses menuju seluruh stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh, agar tidak sepi layaknya Bandara Kertajati sebelum ada Tol Cisumdawu.
ADVERTISEMENT
Puan meminta pemerintah memperhatikan sarana pendukung Kereta Cepat 'Whoosh'. Dia merinci, sarana prasarana tersebut mulai dari fasilitas dan layanan di kereta dan stasiun, hingga kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses KCJB.
“Pemerintah perlu memerhatikan bagaimana stasiun kereta cepat mudah diakses oleh masyarakat. Dengan terbukanya akses yang mudah, tentunya akan menarik minat masyarakat,” tuturnya melalui keterangan resmi, Selasa (3/10).
Oleh karenanya, Puan mendukung agar akses untuk menuju stasiun kereta cepat semakin diperbanyak. Sehingga tidak hanya terintegrasi dengan stasiun LRT Halim Jakarta Timur saja, tapi juga dengan moda transportasi yang lain.
Presiden Jokowi (tengah) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) bersiap menaiki kereta cepat Jakarta-Bandung usai peresmiannya di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
“Jadi pekerjaan ini jangan dianggap selesai hanya dengan peresmian kereta cepat saja, tapi harus ditingkatkan dengan menyiapkan kereta feeder atau pengumpan yang menjadi transportasi lanjutan dari dan menuju stasiun kereta cepat,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Puan berharap pemerintah dapat berkaca pada kasus Bandara Kertajati yang sempat mati suri karena minimnya akses penunjang dan transportasi lanjutan. Padahal, bandara tersebut dibangun untuk memenuhi keinginan masyarakat akan transportasi udara di sekitar Jawa Barat.
Diresmikan pada Senin (2/10) kemarin, Kereta Cepat Whoosh sudah dioperasionalkan secara umum dengan tarif gratis sampai pertengahan Oktober. Tarif KCJB nantinya akan berkisar Rp 250-350 ribu, didasari atas tarif KA Argo Parahyangan yang berada di kisaran Rp 200 ribu-Rp 250 ribu.
Puan mengingatkan agar tarif Kereta Cepat Whoosh disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Apalagi anggaran yang digunakan untuk proyek KCJB dijamin oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN).
“Perhitungan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung harus memperhatikan keadilan, terutama bagi masyarakat sebagai konsumen,” ujar Puan.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Pemerintah Daerah pun didorong untuk memanfaatkan hadirnya Kereta Cepat Whoosh untuk membangun perekonomian. Puan berharap KCJB dapat semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Secara umum, KCJB bisa berdampak terhadap perekonomian nasional karena dapat mempermudah dan mempercepat akses warga dari Jakarta-Bandung, begitu pula sebaliknya. Ini tentunya sangat bermanfaat terutama bagi pelaku bisnis yang banyak melakukan mobilitas,” sambungnya.
Menurut Puan, kereta cepat dapat mendorong kemajuan perekonomian di Jakarta dan Bandung serta sekitarnya. Sebab, kawasan di antara kedua daerah akan bertumbuh seiring kemudahan transportasi sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat sekitar.
“Kereta cepat ini harus dapat mendongkrak percepatan perekonomian masyarakat karena akan menumbuhkan kawasan dan aktivitas bisnis baru akibat cepatnya mobilisasi masyarakat dari Jakarta ke Bandung maupun sebaliknya,” pungkasnya.
Presiden Jokowi (kanan) meresmikan kereta cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO