Kerugian Bukalapak Berkurang, Sahamnya Tak Jua Cemerlang

7 Desember 2021 7:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Bukalapak. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Bukalapak. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Kerugian PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berkurang di kuartal III 2021 yang berakhir pada 30 September 2021. Tapi harga saham-nya masih tenggelam jauh di bawah harga IPO (Initial Public Offering) sebesar Rp 850.
ADVERTISEMENT
Saham berkode BUKA itu pada perdagangan Senin (6/12) anjlok 6,94 persen ke posisi Rp 456 dan terkena auto rejection bawah (ARB). Dengan posisi harga itu, saham e-commerce pertama yang melantai di BEI itu sudah turun 46,35 persen dari harga IPO.
Sementara jika ditarik dari harga tertingginya Rp 1.325, saham BUKA sudah terperosok 65 persen. Dari data historis, saham Bukalapak secara konsisten turun terus sejak perdagangan 22 November 2021.
Kinerja suram saham BUKA itu ditorehkan, justru saat perusahaan mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13 persen, menjadi Rp 1,2 triliun di kuartal III 2021 dari Rp 1,4 triliun pada periode yang sama tahun 2020. Perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19 persen menjadi Rp 1,1 triliun, dari Rp 1,4 triliun pada kuartal III 2020.
ADVERTISEMENT
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Analis menilai, meski angka kerugian menurun, namun pasar merasa angkanya masih terlalu besar sehingga muncul keraguan Bukalapak akan bisa meraup laba dalam waktu dekat. Bahkan, keraguan ini sudah muncul di hari-hari awal selepas IPO Bukalapak.
"Kelihatannya di pasar sudah muncul keraguan dengan Bukalapak yang secara kinerja masih negatif. Asing juga melakukan penjualan plus euforia IPO mulai mereda," kata analis saham dari Indopremier Sekuritas, Mino.
Padahal dikutip dari keterangan resminya, Bukalapak juga terus menekan kerugian Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA)-nya. Kerugian EBITDA pada kuartal III 2021 15 persen lebih baik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, dengan rasio kerugian EBITDA terhadap TPV yang membaik menjadi 1,2 persen, dari 2,2 persen pada periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Total Processing Value (TPV) Bukalapak selama kuartal ketiga tahun 2021 (3Q21) tumbuh sebesar 45 persen dan pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21) tumbuh 51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 31,2 triliun pada kuartal III 2021.