Ketimpangan di RI Mengecil, Gini Ratio Turun Jadi 0,381 per September 2022

16 Januari 2023 14:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret kemiskinan di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret kemiskinan di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia pada September 2022, yang diukur menggunakan gini ratio adalah sebesar 0,381. Angka ini menurun 0,003 poin jika dibandingkan dengan gini ratio Maret 2022 yang sebesar 0,384. Namun tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan gini ratio September 2021 yaitu sebesar 0,381.
ADVERTISEMENT
"Ketimpangan turun baik di kota maupun desa. Pada September 2022 ketimpangan 0.381 turun 0,003 poin dibandingkan Maret," kata Margo dalam konferensi pers di Gedung Pusat BPS, Senin (16/1).
Lebih lanjut, Margo menjelaskan, gini ratio di perkotaan pada September 2022 tercatat sebesar 0,402 atau turun dibanding gini ratio Maret 2022 yang sebesar 0,403. Namun naik dibanding gini ratio September 2021 yang sebesar 0,398.
Gini ratio di daerah perdesaan pada September 2022 tercatat sebesar 0,313 atau turun dibanding gini ratio Maret 2022 dan September 2021 yang sebesar 0,314.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 18,24 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada September 2022 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah.
ADVERTISEMENT
"Jika dirinci berdasarkan daerah, di daerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 17,19 persen yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan rendah," terangnya.
Sementara untuk daerah pedesaan, angkanya tercatat sebesar 21,06 persen, yang juga berarti tergolong pada kategori ketimpangan rendah. "Ketimpangan di pedesaan sudah pulih mencapai di bawah level sebelum pandemi," pungkasnya.