Kimia Farma Jualan Vaksin, Saham BUMN Farmasi Melesat

12 Juli 2021 9:33 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Apotek Kimia Farma Mampang, Jakarta Selatan. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Apotek Kimia Farma Mampang, Jakarta Selatan. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Saham PT Kimia Farma (Tbk) melesat pada pembukaan perdagangan IHSG Senin (12/7). Ini sejalan dengan rencana jualan vaksinasi gotong royong untuk individual.
ADVERTISEMENT
Mengawali perdagangan di bursa saham hari ini, Senin (12/7), saham Kimia Farma dengan kode KAEF ini tercatat naik 12,70 persen atau 380 poin ke level Rp 3.550.
Tak cuma saham Kimia Farma, saham-saham BUMN farmasi lain juga turut terkerek. Saham PT Kalbe Farma Tbk mencatatkan kenaikan 2,27 persen atau 25 poin ke level Rp 1.350.
Tren senada juga turut dirasakan BUMN Indofarma yang mencatatkan kenaikan 230 poin atau 7,49 persen ke level Rp 3.280. PT Phapros Tbk pun ikut mengalami kenaikan sebesar 3,42 persen atau 40 poin ke level Rp 1.210.
Selain saham BUMN, emiten farmasi lainnya di bursa juga mengalami tren yang serupa. Saham PT Pyridam Farma Tbk misalnya, naik 1,51 persen menjadi Rp 1.010.
Vaksin Sinopharm. Foto: Shutter Stock
Kemudian saham PT Soho Global Health Tbk yang masuk tren positif ini, dengan kenaikan 0,20 persen menjadi Rp 4.960.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, BUMN Kimia Farma melalui cucu usahanya, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), mendapat tugas tambahan buat mengurusi vaksinasi gotong royong berbayar.
Vaksin berbayar Kimia Farma ini akan dibanderol dengan harga per dosis Rp 321.660. Dengan tarif layanan Rp 117.910 untuk sekali suntik, maka total biaya yang mesti dikeluarkan untuk dua dosisnya Rp 879.140.
Adapun vaksin yang mulai dijual pada hari ini tersebut, akan menggunakan vaksin jenis Sinopharm. Layanan ini hanya dikhususkan bagi masyarakat yang belum mendapat vaksinasi dosis pertama dan kedua, bukan untuk dosis ketiga atau booster.