Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Kiprah BRI untuk Ekonomi RI: Perkuat Digitalisasi sampai Reputasi Internasional
24 Juni 2020 13:16 WIB
ADVERTISEMENT
Dampak pandemi virus corona COVID-19 dirasakan hampir semua sektor ekonomi dan bisnis. Selain korporasi, negara-negara yang terkena pandemi juga mengalami tekanan ekonomi. Kondisi tersebut juga dialami Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tapi di tengah situasi sulit, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI melakukan berbagai upaya untuk bisa berkontribusi bagi perekonomian Indonesia. Di tengah kondisi sulit, upaya-upaya BRI tersebut ternyata mendapat apresiasi internasional. Berikut enam kiprah BRI bagi perekonomian Indonesia:
1. Restrukturisasi Kredit 2,6 Juta Debitur
Pandemi virus corona juga menyebabkan kondisi usaha sektor riil terganggu, termasuk dialami kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini membuat para debitur kesulitan mencicil kewajiban mereka ke bank. Sejalan dengan kebijakan Pemerintah, BRI juga memberikan restrukturisasi kepada nasabahnya.
Hingga 31 Mei 2020, ada sebanyak 2,6 juta debitur yang mendapat restrukturisasi kredit dari BRI dengan total baki debet sebesar Rp 160,5 triliun. Direktur Utama Bank BRI, Sunarso, menjelaskan mayoritas debitur penerima restrukturisasi berasal dari segmen mikro yang terdiri dari 1,2 juta nasabah dengan nilai restrukturisasi mencapai Rp 60,61 triliun.
ADVERTISEMENT
Lalu, nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak 1,2 juta debitur dengan nilai Rp 21,91 triliun, nasabah segmen ritel sebanyak 90.609 debitur dengan nilai Rp 67,76 triliun. Kemudian nasabah di segmen konsumer sebanyak 30.877 debitur dengan nilai restrukturisasi Rp8,42 triliun, dan nasabah di segmen menengah korporasi sebanyak 69 debitur dengan nilai Rp1,8 triliun.
"Restrukturisasi ini tentu saja membuat kami mengalami penundaan penerimaan cashflow. Tapi pemegang saham BRI tak perlu khawatir dengan dampak restrukturisasi ini. Sebab, jika respons perbankan sudah tepat dan jelas dalam menghadapi krisis, maka peluang untuk keluar dari krisis semakin besar," kata Sunarso, Selasa (16/9).
2. Dorong Transaksi Digital
Untuk mencegah penularan virus corona, masyarakat diharuskan menjaga jarak atau physical distancing dan menghindari kerumunan. Di tengah situasi tersebut, BRI yang telah memiliki fasilitas layanan digital, mendorong masyarakat untuk lebih optimal memanfaatkan fasilitas tersebut. Dengan demikian, masyarakat bisa tetap bertransaksi dengan tetap menerapkan physical distancing.
Salah satu fasilitas layanan digital BRI yakni BRImo, sepanjang Mei 2020 mencatat kenaikan transaksi fantastis, yakni tumbuh hampir 100 persen dibandingkan masa sebelum pemerintah mengumumkan pandemi COVID-19 di awal Maret 2020.
ADVERTISEMENT
“Dengan jumlah rata-rata hampir 6 juta transaksi setiap harinya, fenomena ini membuktikan bahwa nasabah BRI sudah mulai nyaman dan menggeser pola transaksi mereka ke layanan digital,” kata Direktur Konsumer Bank BRI, Handayani.
Hingga akhir Mei 2020, layanan BRImo sendiri telah mencatatkan nilai transaksi sebesar lebih dari Rp 482 triliun atau tumbuh sekitar 31 persen secara year on year.
3. Bangun Ekosistem Digital untuk UMKM
Tak hanya mendorong layanan digital untuk transaksi, Bank BRI berkolaborasi dengan delapan BUMN lain juga membangun ekosistem digital untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini ditandai dengan peluncuran Pasar Digital UMKM yang diberi nama PaDi UMKM.
Kick off PaDi UMKM dilakukan langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, di Jakarta pada Minggu (15/06). Ekosistem PaDi UMKM dikembangkan bersama oleh Bank BRI bekerja sama dengan PT Telkom, Pertamina, Pupuk Indonesia, Pegadaian, PNM, PP, Waskita Karya, dan Wijaya Karya.
PaDi UMKM merupakan platform digital yang mempertemukan UMKM dengan BUMN. Melalui platform tersebut, proyek BUMN senilai hingga Rp 14 bisa dengan mudah untuk ditawarkan ke UMKM yang kompeten.
ADVERTISEMENT
4. Technical Assistance Bank Bukopin
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI menerima mandat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memberikan technical assistance bagi PT Bank Bukopin Tbk. Hal itu seperti tertuang dalam surat No. SR-9/PB.3/2020 tanggal 11 Juni 2020 dari OJK kepada Direktur Utama BRI.
Corporate Secretary BRI, Amam Sukriyanto, menjelaskan surat tersebut hanya berkaitan dengan penunjukan BRI sebagai Tim Technical Assistance dan tidak satupun menyebutkan bahwa BRI diminta untuk menjadi Pemegang Saham Pengendali dari Bank Bukopin. Bank Bukopin sendiri tengah berupaya melakukan penambahan modal untuk menyehatkan kondisi likuiditasnya.
Selain itu Bank BRI juga telah menerima kuasa dari pemegang saham Bank Bukopin, yakni PT Bosowa Corporindo, Koperasi Pegawai dan Pensiunan Bulog se-Indonesia (Kopelindo), serta dari Pemerintah RI dalam hal ini Kementerian BUMN. Masing-masing menyerahkan kuasa untuk menggunakan hak suaranya dalam RUPS yang telah berlangsung.
ADVERTISEMENT
5. Tata Kelola BRI Diakui Dunia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI dinobatkan sebagai Top 3 Indonesian Public Listed Company (PLC) serta ASEAN Asset Class Thresholds oleh ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). ACGS merupakan penilaian independen penerapan GCG terhadap seluruh perusahaan yang melantai di bursa, mencakup negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Corporate Secretary BRI Amam Sukriyanto mengungkapkan bahwa raihan ini merupakan bukti bahwa kiprah perusahaan-perusahaan BUMN semakin diperhitungkan di dunia luar. Hal ini tak lepas dari komitmen kuat Dewan Komisaris dan Direksi BRI untuk menerapkan praktik GCG dalam seluruh aspek organisasi.
"Kinerja Perseroan yang tumbuh positif dan sustainable tak lepas dari komitmen pengelolaan risiko yang prudent serta penerapan GCG berdasarkan best practice internasional, sehingga BRI berhasil menjadi salah satu dari tiga perusahaan terbuka terbaik di Indonesia,” ujar Amam
ADVERTISEMENT
6. BRI Jadi Merek Paling Bernilai di Indonesian
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI kembali tercatat menjadi bank dengan merek paling bernilai di Indonesia pada riset yang diterbitkan oleh Brand Finance: Banking 500 2020. Dalam riset tersebut, valuasi merek Bank BRI ditaksir mencapai USD 3,5 miliar atau senilai Rp 52,4 triliun.
Bank BRI menduduki peringkat ke-81 dari 500 bank terbaik di dunia dan menjadi peringkat teratas merek bank paling bernilai di Indonesia. Valuasi merek BRI pun meningkat dibanding tahun 2019; tahun lalu nilai merek BRI menurut versi Brand Finance tercatat sebesar USD 3,2 miliar.