Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah memberikan Penambahan Modal Negara (PMN) kepada perusahaan atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN ). Pemberian suntikan PMN tersebut tentu salah satunya diharapkan agar perusahaan bisa lebih baik kinerjanya.
ADVERTISEMENT
Namun, suntikan PMN itu tidak semua berjalan mulus. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kalau ada beberapa perusahaan BUMN penerima PMN yang merugi di tahun 2018. Diantaranya adalah perusahaan itu bergerak di bidang pangan seperti Perum Bulog, PT Pertani (Persero), dan PT Sang Hyang Seri (Persero).
Meski begitu, Sri Mulyani menjelaskan kerugian dari BUMN pangan itu bukan tanpa sebab. Ia mencontohkan Bulog yang terdapat kelebihan pendapatan atas penyaluran Rastra.
“Sehingga Bulog harus melalukan pembenahan koreksi pendapatan di 2018,” kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Senin (2/12).
Sedangkan untuk Sang Hyang Seri dan Pertani dikatakannya merugi akibat inefisiensi bisnis, beban bunga, dan perubahan kebijakan pemerintah dalam mekanisme pengadaan benih.
Selain ketiga perusahaan pelat merah tersebut, ada empat perusahaan penerima PMN yang juga merugi di tahun 2018. Perusahaan itu adalah PT Dirgantara Indonesia, PT Dok Kodja Bahari, PT PAL, dan PT Krakatau Steel.
ADVERTISEMENT
Pemerintah saat sedang mematangkan evaluasi terhadap kinerja perusahaan penerima PMN. Sehingga diharapkan tidak ada lagi yang merugi.