Kisah Kader Habibie di PT PAL, yang Bertahan dan yang Mundur Karena Dituding HTI

28 April 2021 9:35 WIB
Ilustrasi PT PAL Foto: Antara/Didik Suhartono
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi PT PAL Foto: Antara/Didik Suhartono
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir, merombak jajaran Direksi PT PAL pada Rabu (21/4). Perombakan dilakukan, karena beberapa posisi direksi di BUMN industri perkapalan itu kosong, termasuk kursi direktur utama yang sebelumnya dijabat Budiman Saleh.
ADVERTISEMENT
Budiman Saleh ditahan KPK sejak Oktober 2020, terkait kasus dugaan korupsi di PT Dirgantara Indonesia (PT DI), tempat dia menjabat sebagai direktur sebelum di PT PAL.
Nama-nama direksi baru PT PAL pilihan Erick Thohir, merupakan sosok yang punya kapasitas di industri perkapalan. Di antara mereka ada yang merupakan wajah baru di BUMN, namun sebelumnya dikenal berkiprah di industri perkapalan swasta.
Termasuk Direktur Utama PT PAL, Kaharuddin Djenod dan Kuntjoro Pinardi yang ditunjuk sebagai Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan. Dua nama ini juga bisa dibilang sebagai kader tokoh riset nasional yang diakui dunia, BJ Habibie.
Ahli perancangan kapal, Kaharuddin Djenod (tengah), jadi Dirut baru PT PAL. Foto: Ujang Zaelani/ANTARA
Kaharuddin Djenod misalnya, merupakan penerima beasiswa Science and Technology for Industrian Development (STAID) dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), ketika lembaga tersebut dipimpin BJ Habibie. Saat itu, BJ Habibie mencari anak-anak muda Indonesia cerdas dan berbakat, untuk disekolahkan ke bidang-bidang riset dan teknologi terapan.
ADVERTISEMENT
Kaharuddin Djenod salah satunya. Dia kuliah sarjana hingga doktor di Jepang, kemudian berkarier di perusahaan perkapalan terkemuka di Negeri Matahari Terbit itu.
Seperti Kaharuddin Djenod, Kuntjoro Pinardi juga meraih beasiswa dari BJ Habibie. Dia kuliah sarjana hingga magister di TU Delft, Belanda. Sedangkan program doktor dia jalani di Chalmers University of Technology, Swedia. Dia pun menjabat Sekjen di Ikatan Alumni Program BJ Habibie.
Kuntjoro Pinardi. Foto: Dok. Kuntjoro Pinardi
Tapi Kuntjoro Pinardi memilih mengundurkan diri dari jabatan Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL, karena tudingan terlibat HTI (Hizbut Tahrir Indonesia). Dia mengakui pernah menjadi caleg PKS (Partai Keadilan Sejahtera), namun membantah keterlibatannya di HTI.
"(Ini) demi kebaikan program pembangunan Bapak Presiden Joko Widodo dan keberlangsungan usaha PT PAL saya mengundurkan diri atas inisiatif sendiri," kata Kuntjoro kepada kumparan, Senin (26/4).
ADVERTISEMENT
Kini, Menteri BUMN Erick Thohir harus kembali mencari pengisi posisi direksi PT PAL yang ditinggalkan Kuntjoro Pinardi. Selain itu, juga posisi Direktur SDM dan Umum, karena pejabat sebelumnya Etty Soewardani, meninggal dunia.