Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
KKP Lepas 200 Ribu Benih Lobster Hasil Sitaan di Laut Natuna
13 Maret 2019 16:10 WIB
Diperbarui 20 Maret 2019 20:07 WIB
ADVERTISEMENT
TNI AL belum lama ini menggagalkan penyelundupan 245.102 ekor benih lobster di wilayah Batam, Kepulauan Riau. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan ratusan ribu benih lobster tersebut akan dilepasliarkan di Perairan Natuna.
ADVERTISEMENT
"Hari ini dalam perjalanan menuju Natuna. Kita akan lepas liarkan di arah Natuna," kata Susi di Jakarta, Rabu (13/3).
Dia menjelaskan penggagalan aksi penyelundupan benih lobster ini merupakan yang terbesar sejak awal 2019. Lanjut Susi, pelepasan benih lobster di perairan Natuna dilakukan karena lokasi itu merupakan habitatnya.
"Kenapa tidak di Batam saja? Karena Batam bukan tempatnya lobster. Nanti kalau ditaruh di situ lobsternya banyak yang mati," jelasnya.
Susi menduga ratusan ribu benih lobster jenis pasir dan mutiara tersebut diperoleh dari masyarakat hanya sekitar Rp 10 miliar. Kemudian pada penjual nilainya naik menjadi Rp 37 miliar.
"Dari masyarakat mungkin hanya Rp 10 miliaran, tapi kalau dinilai ke bakulnya Rp 37 miliar. Kalau dinilai di Singapura mungkin sudah Rp 60 miliar," kata dia.
Sementara, jika dilepasliarkan ke laut, Susi menegaskan nilai benih lobster yang diamankan itu bisa berlipat seiring pertumbuhannya. Sehingga menurutnya pelepasliaran benih lobster akan sangat menguntungkan bagi para nelayan.
ADVERTISEMENT
"Lobster pasir sekarang harganya kurang lebih dari Rp 400 ribu sampai Rp 1 juta, tergantung ukurannya. Kalau 200 gram itu sudah Rp 400 ribuan, kalau di atas 300 gram mungkin sudah Rp 500-600 ribuan. Kalau satu kg lebih ya Rp 1 jutaan," ucap Susi.
Selain dilepasliarkan di Natuna, ia mengutarakan sebagian benih lobster yang diselamatkan itu akan diserahkan ke Bakamla.
"Selebihnya kalau kita liat di sini, kalau ada sebaiknya saya berikan ke Bakamla," ujarnya.