Klaim Kementan Kayu Putih Cegah Virus Corona Dibantah Profesor Kimia Kanada

4 Juli 2020 11:01 WIB
Kalung anti-corona buatan Kementan. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Kalung anti-corona buatan Kementan. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pertanian (Kementan) sedang mengembangkan kalung antivirus yang diklaim mampu membunuh virus, termasuk virus corona COVID-19. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, pihaknya telah meracik ramuan antivirus dengan menggunakan bahan baku dalam negeri, salah satunya daun kayu putih.
ADVERTISEMENT
Adapun antivirus dengan bentuk kalung ini merupakan hasil riset dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
“Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, satu yang bisa mematikan corona hasil lab kita. Dan hasil lab ini untuk antivirus. Dan kita yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak,” ujarnya di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (3/7).
Klaim soal kayu putih bisa mencegah virus corona, ternyata sudah beredar viral di media maya dan mendapat respons global. Informasi yang beredar di media sosial menyebutkan, klaim itu pertama kali muncul dari riset seorang dokter di Havana University di Kuba. Tapi tidak jelas juga siapa dokter yang melakukan riset tersebut.
Pada informasi yang beredar viral itu, riset menyebutkan CoronaVirus Disease (COVID-19) tidak berkembang di lingkungan di mana senyawa 1,8 Epoxy-p-Metana digunakan. Senyawa tersebut diklaim sebagai komponen anti-virucidal, antiseptik, dan bakterisida, dan kandungannya banyak didapati dalam kayu putih.
ADVERTISEMENT
Tapi klaim tersebut dibantah McGill University’s Office for Science and Society (McGill OSS). Direktur McGill OSS, Profesor Joe Schwarcz, mengungkapkan fakta lain dari informasi yang beredar viral soal kayu putih bisa mengatasi virus corona.
Schwarcz merupakan profesor bidang kimia yang telah menerima berbagai penghargaan internasional di bidang tersebut. Dia merupakan orang non-Amerika pertama yang memenangkan Grady-Stack Award, penghargaan paling bergengsi dari American Chemical Society karena konsepnya soal demistifikasi kimia.
“Andai saja sesederhana itu,” tulis McGill OSS mengawali pernyataan tanggapan soal khasiat kayu putih membunuh virus corona. “Jika semua orang harus menghirup kayu putih untuk mencegah virus SARS-CoV-2 supaya tak menginfeksi saluran pernapasan, kekhawatiran kita soal COVID-19 akan berakhir,” lanjut laporan itu.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan itu, tidak ada senyawa bernama 1,8 Epoxy-p-Metana yang diklaim banyak terkandung di kayu putih. “Siapa pun yang berlatar belakang kimia, pasti tahu itu.”
Senyawa aktual dalam minyak esensial kayu putih adalah 1,8-Epoxy-p-Menthane, juga dikenal sebagai 1,8-cineol. Antara ‘Metana’ dan ‘Menthane’ adalah dua hal yang sangat berbeda.
“Tapi itu bukan intinya. Poin yang jauh lebih signifikan adalah bahwa sama sekali tidak ada bukti bahwa dokter di Universitas Havana telah melakukan penyelidikan terhadap minyak esensial kayu putih sehubungan dengan COVID-19. Juga tidak ada bukti bahwa ada orang lain yang melakukan penelitian terkait. Apa yang diketahui adalah perusahaan yang menjual minyak esensial telah mempromosikan penggunaannya untuk infeksi virus corona,” pungkas laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
***
Saksikan video menarik di bawah ini.