Kondisi Terkini Tambang Nikel di Weda, Maluku Utara, Usai Dilibas Banjir Bandang

14 September 2023 9:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi banjir melanda Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Rabu (13/9/2023). Foto: HO-BNPB/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi banjir melanda Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, Rabu (13/9/2023). Foto: HO-BNPB/Antara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banjir bandang melibas sebagian wilayah Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada Rabu (13/9). Di antara wilayah yang dilanda banjir bandang, termasuk area tambang nikel yang dikelola PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
ADVERTISEMENT
Banjir bandang terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu sejak Selasa (12/9). Dari sejumlah video yang beredar di media sosial, terjangan arus banjir bandang sempat menyeret alat berat dan kendaraan milik PT IWIP.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Tengah, Ichsan M. Noor, menjelaskan kini banjir mulai surut. Namun masih ada genangan di sejumlah titik.
"Berdasarkan laporan terakhir, masih ada air banjir tetapi ketinggiannya sudah surut. Sejauh ini juga tidak ada laporan mengenai korban jiwa," katanya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (14/9).
Masih adanya genangan sisa banjir bandang yang sempat menerjang dengan ketinggian hampir 1 meter, juga dibenarkan Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari. Menurutnya, pemerintah setempat mengantisipasi dampak susulan banjir bandang.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi kawasan industri Weda Bay. Foto: Abdul Rahman_1020/Shutterstock
"Petugas BPBD telah berada di lokasi untuk melakukan penanganan darurat. Di samping itu, petugas masih bersiaga untuk mengantisipasi dampak susulan banjir bandang atau pun upaya evakuasi warga," kata Abdul seperti dilansir Antara.
Genangan juga merendam beberapa akses jalan dengan tinggi permukaan air teramati hingga 75 cm. Abdul menambahkan, meskipun banjir melanda dua kecamatan, belum ada warga yang melakukan pengungsian.
Wilayah paling parah terkena banjir bandang adalah Kecamatan Weda dan Desa Lelief, di Kecamatan Weda Tengah. Antara juga menulis, genangan sisa banjir salah satunya teridentifikasi di kawasan PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) adalah salah satu pusat pemrosesan nikel terbesar di Indonesia. Investor di industri nikel tersebut, mencakup Tsingshan Holding Group dari China dan France Eramet dari Prancis).
ADVERTISEMENT
Mengutip sumber dari Weda Bay yang tak ingin diungkap identitasnya, Reuters menyebut operasional tambang dan pengolahan nikel di PT IWIP sudah kembali normal.