Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Korea Borong Saham Baru Induk Usaha SCTV, Kepemilikan Bos Indofood pun Tergerus
6 April 2021 17:28 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Padahal Anthoni Salim belum lama masuk ke perusahaan induk SCTV dan Indosiar itu pada 18 Januari 2021 lalu. Saat itu Anthoni memborong sebanyak 5.127.302.220 saham EMTEK Group atau setara dengan 9,08 persen.
Dikutip dari The Insider Stories, EMTEK Group menerbitkan 4,75 miliar saham baru atau rights issue dengan harga pelaksanaan Rp 1.954 per unit. Naver Corporation, merupakan pembeli terbesar dari porsi saham baru itu, melalui penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/private placement).
Selain oleh Naver Corporation, saham baru yang diterbitkan EMTEK Group juga diborong oleh perusahaan berbasis di Amerika Serikat (AS), H Holdings Inc, serta sejumlah investor lokal terkemuka lainnya. Antara lain PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR), PT Asuransi Allianz Life Indonesia, dan PT Syailendra Capital.
ADVERTISEMENT
Melalui aksi korporasi ini, EMTEK Group mendapat dana segar sebesar Rp 9,23 triliun. "Dana yang diterima Perseroan setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD akan digunakan untuk investasi dan modal kerja untuk Perseroan dan entitas anak," demikian dinyatakan Corporate Secretary EMTEK Group, Titi Maria Rusli, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Selasa (6/4).
Mendahului rights issue ini, Bos Indofood Anthoni Salim masuk ke EMTEK Group dengan memborong 5,13 miliar saham. Nama Anthoni Salim muncul pertama kali dalam laporan registrasi pemegang efek sejak 31 Januari 2021. Sebelumnya, nama Presiden Direktur yang juga CEO PT Indofood Sukses Makmur Tbk, itu tak tercatat sebagai pemegang saham EMTK.
Dari laporan bulanan registrasi pemegang efek per 4 Maret 2021, pemegang saham EMTK dengan porsi kepemilikan di atas 5 persen adalah Eddy Kusnadi Sariaatmadja sebanyak 24,9 persen, Susanto Suwarto 12,61 persen, PT Adikarsa Sarana 11,53 persen, Anthoni Salim 9,08 persen, Pieter Tanuri 8,84 persen, PT Prima Visualindo 8,14 persen, Archipelago Investment Pte Ltd 8,06 persen, dan Rd. Fofo Sariaatmadja 5,38 persen.
ADVERTISEMENT
Dengan masuknya Naver Corporation, saham Anthoni Salim tergerus jadi tinggal 8,38 persen dari semula 9,08 persen. Demikian juga porsi pemegang saham lainnya, termasuk Eddy K. Sariatmadja yang merupakan pemegang saham pengendali. Porsinya turun dari semula 24,9 persen menjadi 22,96 persen.
Porsi pemegang saham lainnya, Susanto Suwarto dari 12,61 persen menjadi 11,63 persen, PT Adikarsa Sarana 11,53 persen menjadi 10,63 persen, Pieter Tanuri dari 8,84 persen menjadi 8,15 persen, Archipelago Investment Pte. Ltd., dari 8,06 persen menjadi 7,43 persen, dan PT Prima Visualindo dari 7,49 persen menjadi 6,9 persen.
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk yang didirikan 1983 merupakan perusahaan teknologi yang didirikan oleh Eddy Kusnadi Sariatmadja. Perusahaan memiliki tiga divisi bisnis utama, yakni media, telekomunikasi dan solusi TI, serta konektivitas. Di divisi media, EMTEK Group membawahi PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan mengelola 3 stasiun tv yakni SCTV , Indosiar dan O Channel.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini