Krakatau Steel Bentuk Subholding Krakatau Baja Konstruksi

13 September 2021 7:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Krakatau Steel ekspor baja perdana di 2021 ke Malaysia. Foto: ANTARA/Krakatau Steel
zoom-in-whitePerbesar
PT Krakatau Steel ekspor baja perdana di 2021 ke Malaysia. Foto: ANTARA/Krakatau Steel
ADVERTISEMENT
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk telah membentuk Subholding Krakatau Baja Konstruksi pada 31 Agustus 2021. Subholding ini terdiri dari PT Krakatau Wajatama, PT KHI Pipe Industries, PT Krakatau National Resources, termasuk didalamnya PT Krakatau Niaga Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Subholding Krakatau Baja Konstruksi ini merupakan subholding kedua setelah sebelumnya telah dibentuk Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur di bulan Juni 2021,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim dalam siaran persnya, Senin (13/9).
Silmy menambahkan, tujuan dari pembentukan subholding Krakatau Baja Konstruksi ini adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui penggabungan anak perusahaan, optimalisasi kinerja dengan beberapa inisiatif seperti program efisiensi, operational excellent, digitalisasi, penguatan pangsa pasar melalui strategi hilirisasi, serta membangun bisnis model yang lebih baik.
Subholding ini memiliki beberapa fasilitas produksi di antaranya pabrik baja tulangan dan baja profil dengan kapasitas 300.000 ton per tahun, produk wire rod 500.000 ton per tahun, dan produk pipa baja sebesar 230.000 ton per tahun. Subholding Krakatau Baja Konstruksi yang juga bergerak di bidang trading dan distribusi besi dan baja yang mana hal ini mendukung pemasaran dan pengembangan bisnis baja hilir yang sudah dilakukan dan sebelumnya telah meluncurkan 9 produk baja hilir sejak tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Produk dari Subholding Krakatau Baja Konstruksi ini diantaranya baja profil (H dan I beam), baja tulangan beton, termasuk baja siku, pipa baja spiral, pipa baja Electric Welding Resistance (ERW), serta produk- produk jadi seperti tower, jembatan baja, bangunan baja, tiang listrik baja, dan lain-lain. Sedangkan produk baja hilirnya yaitu Welded I Beam & H Beam, Custom Plate, baja ringan Galvalume berupa rangka atap Kanal C maupun Reng Asimetris, pelat talang, pipa Hollow, dan atap.
“Keunggulan Subholding Krakatau Baja Konstruksi antara lain menyediakan solusi aplikasi baja yang lengkap dan kompetitif kepada konsumen, baik untuk manufaktur, fabrikasi maupun custom project,” ujar Silmy.
Direktur Utama PT. Krakatau Steel, Silmy Karim ketika mengunjungi kantor kumparan. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Silmy juga menjelaskan bahwa masing-masing perusahaan dalam subholding ini juga mempunyai pengalaman portofolio bisnis yang baik. Beberapa proyek potensial yang pernah ditangani di antaranya proyek East Connection Taxiway Bandara Soekarno Hatta dengan PT Hutama Karya, proyek PLTA Peusangan Takengon PT Pembangunan Perumahan, proyek Pengadaan Transmisi 500kV Sumatra PT Waskita Karya, proyek water line pipe SPAM Gresik, proyek Dermaga Tanjung Mas PT Hutama Karya, proyek Senoro Gas Development Pertamina-Medco E&P, proyek North Duri Development PT Chevron Pacific Indonesia, turut serta dalam proyek Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, pembangunan Jakarta International Stadium, Pertashop Pertamina, proyek Kereta Cepat Indonesia China, dan proyek-proyek baik nasional maupun swasta lainnya.
ADVERTISEMENT
Proyek infrastruktur di Indonesia yang bernilai USD 470 miliar sepanjang tahun 2020-2023 menjadi sebuah potensi bagi Subholding Krakatau Baja Konstruksi sebagai penyedia material baja terlengkap dari mulai material baja hingga produk jadi.
Kinerja Subholding Krakatau Baja Konstruksi sampai dengan Agustus 2021 mencatat nilai penjualan sebesar Rp 3,4 triliun dan laba bersih sebesar Rp 111,9 miliar.
“Dengan modal kinerja yang baik ini, Subholding Krakatau Baja Kontruksi ini dapat memberikan kontribusi positif bagi kinerja PT Krakatau Steel (Persero) Tbk,” pungkas Silmy.