KTT G20 Jadi Ajang Parade Karya Terbaik Kerajinan Tangan di House of Craft

17 November 2022 7:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
House of Craft menjadi ajang parade karya kerajinan tangan di arena KTT G20. Foto: Dok. Kemenkop UKM
zoom-in-whitePerbesar
House of Craft menjadi ajang parade karya kerajinan tangan di arena KTT G20. Foto: Dok. Kemenkop UKM
ADVERTISEMENT
KTT G20 di Nusa Dua, Bali, yang baru berakhir pada Rabu (16/11), menjadi ajang parade berbagai karya terbaik anak bangsa. Termasuk di dalamnya karya kerajinan tangan (handy craft) yang dipamerkan di House of Craft.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menjadi sarana promosi yang efektif, mengingat rangkaian kegiatan G20 dihadiri para pemimpin dunia, serta ribuan pebisnis dalam negeri dan mancanegara.
Dalam KTT G20 House of Craft tampil beda dalam Pameran Future SMEs Village. Sebagai salah satu tenant dalam pameran yang menyemarakkan side event KTT G20 itu, House of Craft laksana panggung pertunjukan karya seni para perajin lokal yang sedang berparade.
Produk fashion salah satu yang dipamerkan di Hous of Craft selama rangkaian kegiatan G20 di Nusa Dua, Bali. Foto: Dok. Kemenkop UKM
Ia tampil juga laksana rumah yang nyaman yang menyergap pengunjungnya untuk terpana dengan beragam karya para perajin lokal mulai dari home decor, pakaian, hingga aksesoris yang diseleksi dari berbagai karya UMKM terbaik seluruh tanah air. Suasananya dirancang dengan sentuhan disain interior yang apik bernuansa rustic namun tetap ramah dan homy.
ADVERTISEMENT
House of Craf menjadi bentuk kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dalam upaya memberdayakan perajin lokal.
Penanggung jawab House of Craft pada Future SMEs Village, Ongki Irawan, mengatakan kehadiran House of Craft dalam Future SMEs Village mengangkat dua tema besar yakni green investment dan community development yang mengarah pada ekonomi inklusif.
Kerajinan tangan berupa perhiasan dan aksesoris ambil bagian dipamerkan di House of Craft. Foto: Dok. Kemenkop UKM
“Dua tema besar ini kami aplikasikan dalam proses kurasi produk-produk UMKM kerajinan dari seluruh Indonesia dengan mementingkan sustainable product,” kata Ongki.
Ongki menambahkan, dalam menyeleksi produk pihaknya berprinsip pada konsep green investment. Selain itu juga memperhatikan sisi bahan baku hingga pemasaran yang berkelanjutan sebelum kemudian terpilih 20 UMKM terbaik.
House of Craft juga mengangkat brand-brand yang sudah populer seperti Manamu Handwoven, Sheo Homeliving, hingga Etneeq yang bahkan sudah didapuk sebagai official merchandise G20 Indonesia 2022.
Jam tangan kayu, karya unik yang dipamerkan di House of Craft. Foto: Dok. Kemenkop UKM
Sedangkan dalam mengangkat community investment, House of Craft melibatkan dan memberdayakan komunitas yang bersentuhan langsung dengan pembinaan UMKM. Salah satunya melalui kolaborasi dengan Perempuan Tangguh Indonesia yang memiliki visi dalam membina perajin-perajin disabilitas untuk berkarya dan menciptakan produknya.
ADVERTISEMENT
“Ini merupakan narasi yang yang patut kita angkat, karena bagaimanapun UMKM disabilitas perlu kita bantu dan berdayakan, salah satunya dengan membuka akses pasar yang lebih luas untuk membantu kehidupan mereka secara berkelanjutan,” kata Ongki.
House of Craft dilekati ekspektasi yang cukup besar, yakni target konsumen mereka yang mengutamakan pengunjung mancanegara. Hal tersebut sekaligus bermaksud untuk memperkenalkan sebaik-baiknya kualitas produk kerajinan lokal yang tidak kalah jika disandingkan dengan produk luar negeri.
“Selama kami menjadi tenant di sini, selalu mendapatkan apresiasi yang besar dari tamu mancanegara, karena kami mempunyai narasi dalam setiap karya kerajinan tangan yang kami jual untuk meningkatkan value produk dan memperluas akses pasar dari produk UMKM,” kata Ongki.
Diciptakannya House of Craft dalam Future SMEs Village pada Presidensi G20 Indonesia nyatanya memiliki misi yang cukup besar, salah satunya untuk menunjukkan pada dunia, bahwa produk dalam negeri bukan hanya baik dan bernilai seni tinggi, tetapi juga memiliki kontrol kualitas yang baik sehingga mampu bersaing di pasar global.
ADVERTISEMENT
“Kami yakin, House of Craft mampu menjadi tempat yang tepat bagi UMKM dan perajin lokal untuk mempromosikan produk-produk dalam negeri di kancah dunia,” kata Ongki.