Kualitas SDM Jadi Kunci untuk Bersaing dengan Tenaga Kerja Asing

20 Maret 2019 7:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah buruh pabrik di Jalan Industri. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah buruh pabrik di Jalan Industri. Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia dinilai masih tertinggal dengan negara lain. Padahal di era industri 4.0 ini, SDM yang berkualitas dan memiliki daya saing sangat dibutuhkan untuk bisa bersaing dengan tenaga kerja asing.
ADVERTISEMENT
Pengamat Ekonomi Digital Yudi Candra menilai, masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke Tanah Air lantaran sebagian besar SDM lokal belum mampu beradaptasi dengan teknologi. Akibatnya, TKA terus masuk ke Indonesia.
"Kita kan sekarang sudah mulai era revolusi industri 4.0, industri kita sudah mulai mengaplikasikan mesin dengan teknologi yang lebih canggih, sementara SDM kita belum bisa menyesuaikan. Makanya TKA terus masuk ke Indonesia,” ujar Yudi kepada kumparan, Rabu (20/3).
Berdasarkan data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia pada November 2018 sebesar 78.000 orang.
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah total tenaga kerja di Indonesia sebesar 124 juta orang pada Agustus 2018. Artinya perbandingan antara jumlah total tenaga kerja di Indonesia dengan tenaga kerja asing di Indonesia pada tahun 2018 sebesar 0,06 persen.
Para pencari kerja memadati arena Job Fair Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Yudi mengatakan, SDM lokal saat ini juga harus bersaing dengan tenaga kerja asing. Menurutnya, salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM lokal adalah dengan program pelatihan.
ADVERTISEMENT
"Jika pemerintah maupun SDM lokal tidak mau meningkatkan kualitas diri dengan trainee, coaching, dan pelatihan, jangan salahkan jika ke depan tenaga kerja asing akan lebih membanjiri peluang kerja di Indonesia," jelasnya.
Pemerintah juga dituntut mampu menghadirkan pendidikan dan pelatihan yang dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini. Selain itu juga diperlukan revolusi mental menyeluruh yang mampu membuat Indonesia bersaing di mata dunia.
"Siapa pun pemimpinnya nanti, peningkatan SDM nasional sudah menjadi harga mati," ujarnya.