Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kualitas Udara Jabodetabek Buruk, ASN Kemenparekraf akan WFH 4 Hari Sepekan
15 Agustus 2023 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf ) Sandiaga Uno akan memberlakukan aturan bekerja dari rumah atau WFH (Work From Home) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN ) di instansinya. Hal ini merespons buruknya polusi udara Jakarta dan di kota-kota sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut penerapan WFH untuk pegawai Kemenparekraf akan ditetapkan dalam satu hingga dua minggu ke depan. Ada pun panduannya, empat hari WFH serta satu hari bekerja di kantor atau Work From Office (WFO)
“Memang kualitas udara di Jabodetabek ini sudah semakin memprihatinkan, terutama diakibatkan oleh beberapa fenomena yaitu transportasi, industri, dan juga cuaca. Kami telah mencanangkan bahwa Kemenparekraf akan gerak cepat untuk menangani permasalahan ini,” ujar Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno seperti dikutip dari Antara, Selasa (15/8)
Selain akan menerapkan WFH bagi pegawainya, Sandiaga juga mengimbau untuk menggunakan transportasi publik dalam beraktivitas sehingga diharapkan mampu menurunkan polusi udara.
Sandiaga menambahkan, dirinya juga akan mulai untuk tidak menggunakan mobil meskipun kendaraan yang digunakannya adalah mobil listrik. “Dan saya mulai menggunakan kendaraan umum dan lari ke kantor sebagai bagian dari menurunkan polusi yang ada di Indonesia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sejalan Imbauan Presiden Jokowi
Sebelumnya usai memimpin rapat terbatas membahas soal polusi udara, Senin (14/8), Presiden Jokowi juga mengimbau perusahaan untuk mendorong hybrid working bagi para pegawai mereka.
"Mungkin saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah [jam kerja] 7-5, 2-5 atau angka yang lain," lanjut Jokowi.
Sementara itu untuk jangka panjang, Sandiaga Uno juga menyebut, perlu ada peningkatan dari segi ruang terbuka hijau, konversi dari industri yang tidak menggunakan energi ramah lingkungan serta beberapa destinasi wisata super prioritas akan diarahkan untuk memanfaatkan elektrifikasi.
“Saya merasakan sendiri polusi , karena saya lari pagi dan kita harus mampu untuk menghadirkan kualitas udara yang baik, karena itu yang dilihat oleh para wisatawan kita,” pungkas Menteri Parekraf itu.
ADVERTISEMENT