Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Kuartal I 2018, LMAN Bidik Penerimaan Rp 92 M dari Kilang LNG Badak
28 Desember 2017 19:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah menandatangani perjanjian pengoperasian dan pemanfaatan aset Kilang LNG Badak di Bontang, Kalimantan Timur, pada hari ini. PT Badak NGL kembali ditunjuk menjadi operator setelah mengoperasikan kilang ini selama 40 tahun.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama LMAN Rahayu Puspasari menargetkan penerimaan negara sebesar Rp 92 miliar dari operasi Kilang LNG Badak. Target itu akan dikejar selama kuartal I tahun 2018.
“Khusus dari Kilang LNG Badak saja, di kuartal I kami targetkan penerimaan sekitar Rp 92 miliar,” kata Rahayu saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Kamis (29/12).
Rahayu menjelaskan, target itu akan dikejar dari pihak yang akan memakai fasilitas Kilang LNG Badak. Mereka akan membayar toll fee setiap kali ada pengapalan LNG.
“Yang bayar itu adalah mereka yang menggunakan fasilitas kilang di sana di mana gas producers-nya yang mengatur adalah SKK Migas. Nanti bayarnya ke negara, dalam hal ini ke LMAN,” katanya.
Adapun total aset dari Kilang LNG Badak sendiri senilai Rp 16 triliun. Aset tersebut terdiri dari 8 train atau kilang pemprosesan LNG, 6 tangki penyimpanan LNG, 5 tangki penyimpanan LPG, 3 loading dock, dan ulititas lainya.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo yang hadir saat penandatanganan mengatakan, penerimaan negara dari pengoptimalan proyek ini akan masuk APBN di mana nilainya akan digunakan untuk kesejahteraan nasional. Dia berharap tahun depan sudah bisa menariknya ke kas negara.
“Mudah-mudahan 2018 sudah bisa masuk. Jadi APBN juga ada (sumber) engine baru,” katanya.
Kerja sama LMAN dan Badak NGL diteken hari ini akan berakhir sampai 2032. Tapi kerja sama bisa terus berlanjut jika cadangan di kilang terus bergerak.