Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kepala SKK Migas , Dwi Sutjipto, mengunjungi lapangan migas di wilayah kerja yang dikelola Kangean Energy Indonesia Ltd di Pulau Pagerungan, Sumenep, Jawa Timur. Kunjungan ini dimaksudkan untuk memotivasi para operator, agar dapat mendongkrak produksi.
ADVERTISEMENT
“Ini kan dalam beberapa tahun terakhir, enggak ada temuan lapangan migas (dengan cadangan) raksasa. Sementara publik maunya produksi (migas) naik terus, jangan ada declining. Makanya saya keliling (lapangan migas),” katanya dalam kunjungan ke Pulau Pagerungan, Minggu (8/9).
Dalam kesempatan itu, Dwi didampingi President EMP Mining Oversear Pte Ltd, Adinda Andarina Bakrie. EMP merupakan pemegang 50 persen porsi saham (working interest) di Kangean. Hadir juga President Kangean Energy Indonesia Ltd, Hiroka Tanaka, serta sejumlah pimpinan lain di SKK Migas .
Adinda menjelaskan, Kangean Energy Indonesia Ltd (KEI) pada Maret lalu baru saja meresmikan penyaluran gas dari lapangan Terang, Sirasun, dan Batur (TSB) fase 2. Secara keseluruhan KEI memiliki 18 sumur di wilayah kerja Pagerungan ini.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah itu, sembilan sumur diproses dan disalurkan melalui Float Processing Unit (FPU) Jokotole di offshore wilayah perairan Pagerungan. Sisanya diproses di gas plant di Pulau Pagerungan.
Sepanjang 2019 ini, produksi gas dari KEI rata-rata mencapai 141,07 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Gas tersebut, disalurkan melalui jaringan pipa bawah laut (East Java Pipe) ke Sidoarjo dan Gresik. Adapun pengguna gas KEI antara lain Pertamina Jargas, Pertagas Niaga, dan PLN.
Dwi mengapresiasi adanya penyaluran gas dari sumur-sumur baru yang dikelola KEI. Dia berharap peningkatan produksi bisa terus dilakukan, sementara SKK Migas akan memastikan sisi permintaannya terkelola dengan baik.
“Setahu saya untuk wilayah Jawa Timur ada shortage (kekurangan) gas. Jadi kalau ada penyaluran baru, harusnya terserap,” ujar mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) itu.
Sebelum dikelola KEI sejak 2007 lalu, kontraktor blok migas Kangean sempat berganti-ganti. Awalnya oleh Atlantic Richfield Bali North Inc di bawah ARCO, lalu berganti oleh BP Kangean Ltd (1999-2004), EMP Kangean Ltd (2004-2007).
ADVERTISEMENT
Saat ini Kangean Energy Indonesia merupakan penghasil gas terbesar di Jawa Timur. Sedangkan secara nasional, merupakan produsen terbesar ke-8. Kontribusinya ke induk usaha yakni PT Energi Mega Persada (ENRG) milik Grup Bakrie, juga merupakan yang terbesar.