Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kuota LPG 3 Kg Jebol, Bahlil Minta Tambah 150-200 Ribu Metrik Ton
19 Desember 2024 16:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Konsumsi LPG 3 kg menjelang akhir tahun jebol. Kuota yang disiapkan untuk tahun ini 8,03 juta ton, tapi penyaluran tabung gas bersubsidi itu telah mencapai 103 persen dari kuota.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta agar ada tambahan kuota 150-200 ribu metrik ton hingga akhir tahun ini.
"Ya kurang lebih sekitar 150.000 sampai 200.000 metrik ton. Dan barangnya udah ada. Jadi nggak perlu dipersoalkan," kata Bahlil kepada wartawan di Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Jakarta, Kamis (19/12).
Menurut Bahlil, tambahan ini digunakan guna menutupi kelebihan kuota dan memenuhi ketersediaan LPG 3 kg selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Menyangkut hal ini, Bahlil mengaku telah berkoordinasi dengan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir, serta melaporkannya ke Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi ada terjadi memang penambahan kuota. Tapi penambahan kuota ini tidak berdampak pada penambahan subsidi," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya diberitakan, Dirut Simon Aloysius mencatat realisasi penyaluran LPG 3 kg bersubsidi sudah melebihi kuota alias over kuota sebesar 3 persen dari yang ditetapkan APBN 2024.
Pemerintah menetapkan kuota penyaluran LPG 3 kg sepanjang tahun 2024 dalam APBN sebesar 8,03 juta metrik ton (MT). Realisasi penyaluran LPG 3 kg tersebut melebihi prognosa pemerintah, yakni over kuota LPG 3 kg sebesar 1 persen.
"Untuk realisasi PSO yang sudah dijalankan hingga Desember ini, seperti yang saya sampaikan tadi, untuk LPG memang ada kelebihan kurang lebih 3 persen over kuota," ungkapnya saat konferensi pers kesiapan Nataru, Senin (9/12).
Selain itu, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, mengungkapkan volume konsumsi LPG subsidi sudah 1,9 persen di atas pagu yang telah ditetapkan.
ADVERTISEMENT
"Untuk LPG subsidi, Pertamina mengatakan kuotanya sudah terlampaui. Memang kita lihat di sini volumenya sudah di atas 1,9 persen di atas pagu atau kuotanya," kata Isa dalam konferensi pers APBN KiTA, Rabu (11/12).