Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan mengoptimalkan jaringan gas (jargas) di ibu kota baru di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Pembangunan jargas tersebut masuk dalam desain final pembangunan ibu kota baru. Saat ini, desain pembangunan masih difinalisasi di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, di ibu kota baru nantinya bakal menggunakan 100 persen jaringan gas kota untuk rumah tangga. Dengan begitu, tak ada lagi penggunaan LPG 3 kg di sana.
Terkait hal ini, Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Gigih Prakoso menyatakan, pihaknya siap mendukung pembangunan infrastruktur gas bumi di ibu kota baru . Dengan pengalaman PGN dalam membangun dan mengelola proyek jaringan gas (jargas), pemanfatan gas bumi di ibu kota baru akan jauh lebih efisien dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
"PGN siap untuk membantu pemerintah menyiapkan infrastruktur di ibu kota baru untuk menjadi smart city yang berbasis pada energi bersih gas bumi. Proyek jargas yang selama ini telah berjalan terbukti efektif mengurangi biaya energi rumah tangga," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (27/9).
ADVERTISEMENT
Pembangunan gas kota diproyeksi akan menciptakan penghematan LPG sebesar Rp 157,8 miliar per tahun sehingga bisa membuat penghematan pengeluaran masyarakat sebesar Rp 386 miliar per tahun. Pemerintah dapat mengurangi impor LPG sebesar 320.222 ribu ton per tahunnya dan pengurangan defisit neraca perdagangan migas mencapai Rp 1,4 triliun per tahun.
Saat ini, total jaringan pipa gas yang dibangun dan dikelola PGN lebih dari 10 ribu kilometer dan melayani lebih dari 300 ribu konsumen berbagai segmen pasar. PGN juga mengelola jaringan gas milik pemerintah sepanjang 3.800 kilometer di berbagai daerah.