Laba Pupuk Kaltim Tembus Rp 6,17 Triliun di 2021, Tertinggi Sepanjang Sejarah

24 Maret 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memantau proses pengisian pupuk kedalam kapal saat produksi ekspor urea di Pelabuhan PT Pupuk Kaltim di Bontang. Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim mencatatkan laba positif sepanjang 2021. Perusahaan tersebut memperoleh laba perusahaan sebesar Rp 6,17 triliun atau naik 311 persen dari target yang dicanangkan.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi menyambut baik laba yang dihasilkan perusahaan. Ia merasa capaian tersebut tidak terlepas dari kerja keras dan kerja sama tim.
“Di tahun 2021 setelah angka diaudit kita membukukan profit sebesar Rp 6,17 triliun. Ini lebih dari 3 kali lipat dari yang ditargetkan sebelumnya,” kata Rahmad saat konferensi pers secara virtual, Kamis (24/3).
Rahmad menganggap capaian laba tersebut menunjukkan PKT bisa memanfaatkan peluang yang ada dan menang melawan pandemi COVID-19. Selain itu, laba perusahaan di 2021 juga menjadi yang terbesar sepanjang sejarah.
“Laba di tahun 2021 alhamdulillah menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Pupuk Kaltim berdiri,” ungkap Rahmad.
Kapal pengekspor amoniak produksi PT Pupuk Kaltim (Persero). Foto: Dok. Pupuk Kaltim
Rahmad mengungkapkan selama 20 tahun terakhir keuntungan Pupuk Kaltim cenderung naik. Ia mengatakan sempat terjadi naik turun pada 2011 dan tahun 2015 karena adanya penambahan kapasitas.
ADVERTISEMENT
Sementara itu dari segi kinerja produksi, Pupuk Kaltim mampu mencapai 6,72 juta ton sepanjang tahun 2021.
“Di sektor produksi tercapai 6,72 juta ton atau ini juga 104 persen dari target. Tanpa penangannan COVID yang luar biasa tidak bisa. Kalau untuk penjualan sekitar 4,6 juta ton dan ini hampir sama yang ditargetkan sebelumnya,” tutur Rahmad.