Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Libur Nataru, Beban Puncak Listrik Jawa-Bali Diperkirakan Turun Jadi 26 Ribu MW
27 Desember 2024 15:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Evy Haryadi, mengatakan penurunan beban puncak di sini terjadi karena selama libur Nataru banyak aktivitas rumah tangga dan perkantoran yang berkurang. Hal itu dikatakan Evy dalam melakukan tinjauan bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly, di UIP2B Gandul, Jumat (27/12).
"Cadangan daya kami mencapai lebih dari 40 persen karena beban turun. Beban puncak diperkirakan hanya sekitar 26.000 MW saat Natal dan Tahun Baru, sementara cadangan daya mencapai 46.000 MW. Dengan kondisi ini, kebutuhan listrik dapat terpenuhi dengan baik," kata Evy.
Sebagai penyedia kelistrikan Jawa dan Bali, di UIP2B Gandul PLN menyiapkan sistem transmisi Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV. Listrik itu kemudian didistribusikan lagi ke level tegangan menengah (150 kV) dan rendah (70 kV). Evy memastikan penyaluran ini berjalan dengan baik tanpa gangguan.
ADVERTISEMENT
Untuk pengendalian transmisi, kata dia, pemeliharaan telah dilakukan. PLN menyiapkan 4.000 posko yang dilengkapi dengan peralatan memadai untuk memastikan kesiapan menghadapi Nataru.
"Kami yakin, khusus untuk Tahun Baru, sistem kelistrikan tetap dapat berjalan lancar karena Natal sebelumnya telah berhasil dilalui dengan baik," ujarnya.
Sebaliknya, konsumsi listrik diperkirakan akan terjadi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). PLN memprediksi jumlah pengguna SPKLU dalam libur Nataru tahun ini bisa mencapai 5.600an unit dibandingkan tahun lalu 2.700 unit atau naik 2,5 kali lipat.
"Kita sudah siapkan khusus di jalur-jalur mudik dan balik khususnya di kota wisata, itu naik 8 kali. Dari sekitar 64 posisi SPKLU (tahun lalu), sekarang menjadi 500 SPKLU," jelas Evy.
ADVERTISEMENT