Lokasi yang Cocok Dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin di RI

2 Mei 2017 14:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Foto: Pixabay)
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan lokasi mana saja yang cocok dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau angin. Sekretaris Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana mengatakan, secara umum ada tiga titik untuk potensi angin yang cukup besar di Indonesia, yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan NTT tepatnya di Sumba.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, di Yogyakarta bagian selatan juga ada potensi, lalu di Kalimantan yakni di Tanah Laut," kata Dadan kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (2/5).
Menurut Dadan, sudah banyak investor asing yang ingin membangun PLTB di Indonesia. Salah satu peminat paling besar adalah investor dari Denmark.
"Akhir-akhir ini memang minat untuk PLTB, banyak dari Eropa, terutama Denmark," imbuhnya.
Untuk membangun 1 unit PLTB di Indonesia, Dadan mengatakan, perlu dana investasi sekitar 2 sampai 2,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 26,6 miliar-Rp 33,25 miliar . Kapasitas listrik yang dihasilkan sekitar 1 MW.
ADVERTISEMENT
Investor Denmark telah membangun 2 unit PLTB di Sulawesi Selatan. Yang pertama adalah PLTB Jeneponto kapasitas 65 MW dan PLTB Sidrap 70 MW. Independent Power Producer (IPP) pemilik PLTB Jeneponto adalah Equis, nilai investasinya mencapai 150 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,99 triliun . Vestas Wind System dipercaya sebagai kontraktor Engineering Procurement and Construction (EPC) di proyek PLTB Jeneponto.
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Foto: Pixabay)
Proyek PLTB Jeneponte berdiri di atas lahan seluas 30 hektare. Nantinya di area tersebut akan dibangun 21 titik kincir angin, masing-masing titik akan menghasilkan sekitar 3-3,5 MW, sehingga energi listrik yang dihasilkan dari PLTB Jeneponto sekitar 65 MW.
Rencananya proyek ini akan mulai konstruksi pada Januari 2016. Diharapkan PLTB bisa mulai menghasilkan listrik pada 2018. Listrik dari PLTB Jeneponto akan dijual ke PLN dengan harga US$ 10,89 sen/kWh.
ADVERTISEMENT
Sedangkan PLTB Sidrap di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) akan menjadi wind farm terbesar di Indonesia. IPP yang mengembangkan PLTB Sidrap adalah International UPC Renewables Indonesia dan PT Binatek Energi Terbarukan. PPA antara PLN dan International UPC Renewables Indonesia sudah diteken pada Agustus 2015.
Selain di Sulsel, Denmark berencana membangun PLTB lainnya di 16 titik. Sebanyak 10 titik akan menjadi prioritas Denmark.
""Ada 16 potensi di seluruh Indonesia surveinya. Tapi (Denmark) kejar 10 lokasi yang paling potensial," timpal Dirjen EBTKE Rida Mulyana.