Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
LPEI Cetak 224 Eksportir Baru Tembus Pasar Amerika hingga Afrika
4 Februari 2023 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI ) Indonesia Eximbank melaporkan hingga akhir Desember 2022 telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada lebih dari 3.500 pelaku UMKM . Selain itu, special mission vehicle Kementerian Keuangan ini juga mencetak 224 eksportir baru yang berhasil ekspor negara Malaysia, Singapura, Republik Rakyat Tiongkok, Kanada, Amerika Serikat, bahkan hingga ke negara-negara di Asia Timur, Eropa, Timur Tengah dan Afrika.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hingga akhir tahun lalu LPEI juga membentuk 178 Desa Devisa yang terdiri dari berbagai klaster, antara lain, kopi, udang, lada, hingga furniture dan home décor.
Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembangaan LPEI Chesna F. Anwar mengatakan, LPEI mendorong pelaku UMKM menjadi eksportir yang berkapasitas dan berdaya saing global. Salah satunya melalui program jasa konsultasi.
Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembangaan, Chesna F. Anwar mengatakan, pelaku UMKM di Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbesar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan kepada UMKM untuk menjajaki pasar ekspor supaya dapat meningkatkan kontribusinya.
"Jangan pernah takut mengeksplor produk-produk yang ingin dibawa menjadi lokal yang mendunia, karena untuk mencari potensinya LPEI bisa bantu," ujar Chesna dalam keterangannya, Sabtu (4/1).
ADVERTISEMENT
Dia melanjutkan, sebagai upaya membantu pelaku UMKM menggali potensi produknya, LPEI memiliki beragam program yang dipayungi oleh Jasa Konsultasi, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE), Desa Devisa, dan Marketing Handholding.
Program CPNE ditujukan untuk melatih dan mendampingi UMKM berorientasi ekspor agar mampu menghasilkan produk yang bermutu dan dapat bersaing di pasar global. Para peserta akan diberikan modul-modul khusus guna membekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menjadi eksportir baru.
Adapun Desa Devisa merupakan program berbasis community development dengan tujuan untuk mengembangkan potensi komoditas primadona desa sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal. “Ujung dari Desa Devisa itu adalah bagaimana kita bisa menciptakan devisa itu masuk ke desa dengan produk unggulan sehingga kesejahteraan masyarakat di situ meningkat,” jelas Chesna.
ADVERTISEMENT
Program lainnya, yaitu Marketing Handholding membukakan akses pasar dengan memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya melalui marketplace global, sekaligus pemahaman dan wawasan mengenai strategi digital marketing.
Pada kesempatan yang sama, Chesna juga menjelaskan beberapa kiat sukses bagi pelaku UMKM yang tertarik terjun ke dunia ekspor. Menurutnya, rasa ingin tahu untuk mempelajari pasar-pasar luar negeri merupakan aspek penting yang perlu diasah oleh calon eksportir.
“Yang saya lihat, UMKM sukses itu adalah yang membuka dirinya untuk mendengarkan terhadap arahan-arahan tentang buyer mereka supaya mereka bisa mendiversifikasi produknya agar buyer minati produk tersebut,” tambahnya.